Kasus Baru Covid-19 Bertambah 4.834 Orang, Tren Kematian Meningkat
Kasus baru Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan pada Jumat (22/7). Meski demikian, angka kematian menunjukkan tren kenaikan jelang akhir pekan.
Pemerintah melaporkan pasien baru corona RI sebanyak 4.834 orang, turun 10,6% dari 5.410 orang pada Kamis (21/7). Mayoritas kasus masih berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
DKI menyumbangkan 2.465 kasus atau 50,9% dari total kasus nasional hari ini. Meski demikian, angka kasus baru di ibu kota menurun 14,4% dari 2.883 kemarin.
Jawa Barat berada di posisi kedua dengan 933 kasus, turun dari 952 pasien kemarin. Sedangkan Banten ada di peringkat tiga dengan 550 kasus, turun 14,5% dari kemarin.
Kasus baru hari ini diperoleh dari pemeriksaan terhadap 80.817 orang. Sedangkan rasio positif corona yang didapatkan mencapai 5,98%.
Angka kematian pasien Covid-19 RI bertambah 13 orang, naik lebih dari dua kali lipat dari lima orang kemarin. DKI Jakarta melaporkan enam orang meninggal. Sisanya berasal dari Bali dan Jawa Tengah yang masing-masing melaporkan 13 kematian serta Jawa Timur dengan satu orang meninggal dunia.
Jumlah kesembuhan pasien juga bertambah 3.363 orang. Penyumbang terbanyaknya adalah DKI Jakarta dengan 1.769 orang dinyatakan telah negatif corona.
Pemerintah juga melaporkan kasus aktif corona bertambah 1.458 menjadi 38.239 orang. Selain itu ada pula 5.861 orang yang saat ini berstatus supek virus corona.
Sedangkan Ahli wabah dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan status PPKM level 1 dan 2 masih relevan dengan kondisi penularan saat ini. Namun ia meminta pemerintah betul-betul berkomitmen menjalankan pembatasan sesuai level tersebut.
Hal lain yang tak kalah penting adalah vaksinasi booster. Dicky meminta pemerintah betul-betul memacu pemberian dosis tambahan vaksin Covid-19 tersebut demi mengurangi keparahan kasus.
Dia juga meminta pemerintah menyasar dua kelompok yakni daerah dengan angka vaksinasi booster rendah dan memiliki kelompok rentan. "Meski infeksi banyak, tapi angka kematian dan masuk Intensive Care Unit (ICU) bisa ditekan," kata dia.