Ferdy Sambo Pernah Minta Simpan File Penyidikan Putri, Ini Alasannya
Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo pernah meminta agar penyidikan kasus istrinya Putri Candrawathi disimpan dengan rapi. Ia tak ingin anak buahnya menyebar file pemeriksaan.
Terdakwa perintangan penyidikan atau obstruction of justice dalam perkara pembunuhan Brigadir J yang hari ini dihadirkan sebagai saksi, Arif Rachman Arifin mengatakan keinginan tersebut disampaikan Ferdy Sambo saat berada di rumah Saguling, pada Minggu (10/7) sore.
"Tolong sampaikan ke penyidik, supaya folder penyidikan terkait dengan perkara istri saya itu tidak tersebar ke mana-mana, karena saya malu, itu aib keluarga saya," kata Arif mengulang perkataan Sambo, saat memberikan keterangan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (28/11).
Arif mengatakan, perintah Sambo tersebut ditujukan kepada penyidik Polres Jakarta Selatan. Saat itu ia dan penyidik dihubungi untuk datang ke rumah Saguling. Namun, Arif lupa siapa yang saat itu menghubunginya.
“Begitu tiba, ada Pak Ferdy Sambo, Pak Hendra (Kurniawan), ada beberapa orang lagi saya lupa," kata Arif.
Arif yang merupakan salah satu terdakwa obstruction of justice atau perintangan penyidikan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dihadirkan menjadi saksi dalam sidang terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di PN Jakarta Selatan, Senin (28/11).
Selain Arif, tiga terdakwa lain obstruction of justice atau perintangan penyidikan juga turut dihadirkan dalam sidang tersebut, yaitu Agus Nurpatria, Chuck Putranto, dan Baiquni Wibowo.
