Wajah Baru Taman Pracima di Mangkunegaran, Siap Gelar Budaya dan Musik
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meresmikan Pracima Tuin atau Taman Pracima yang ada di dalam Pura Mangkunegaran mulai dibuka untuk umum. Peresmian dilakukan pada Sabut (21/1) dan menjadi bentuk dukungan penuh pemerintah terhadap pelestarian seni dan budaya.
"Insyaallah di bawah Adipati Mangkunegara X, Mangkunegaran bisa menjadi bagian membangun sejarah budaya yang selama ini kadang terlupakan sejalan dengan perubahan zaman yang terjadi," kata Erick usai peresmian.
Menurut Erick, peresmian Taman Pracima akan membuat masyarakat bisa lebih mengenal Pura Mangkunegaran. Dia berharap akan ada transfer pengetahuan dan sosial budaya dengan semakin besarnya interaksi masyarakat dengan keraton Surakarta. Pembukaan untuk publik juga diyakini bisa menjadi bagian dari membangun pondasi kebudayaan Bangsa Indonesia.
"Ke depan sebagai negara maju yang ancamannya bukan hanya perbedaan tetapi yang konteks lain juga bagaimana cara berpikir kita menjadi sangat liberal. Bukan benar dan salah, namun bagaimana selalu jadi bangsa yang bergotong-royong, menghormati yang lebih senior, kultur dijaga," kata Erick lagi.
Setelah diresmikan untuk dibuka umum, selanjutnya Taman Pracima akan menjadi salah satu pusat interaksi budaya di Surakarta. Ke depannya, akan dilakukan sejumlah kegiatan budaya sehingga bisa menjadi objek wisata baru yang bisa dikunjungi masyarakat. Sesuai instruksi Erick, di Taman Pracima selanjutnya akan sering dilaksanakan festival budaya dan musik.
Pembukaan Taman Pracima untuk umum akan dilakukan secara bertahap. Mangkunegara X GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo mengatakan setelah soft opening, selanjutnya pelan-pelan dibuka untuk publik agar berkunjung.
“Sementara pembangunan masih berproses, kami akan buka dengan kuota, pakai reservasi, info bisa lewat Instagram kami," katanya.
Ia mengatakan pembukaan akan dilakukan secara bertahap hingga bulan Maret. Setelah itu baru akan dilakukan grand opening. Sebagai target awal ini, jumlah pengunjung pada siang hari diproyeksi bisa mencapai 75 orang dan malamnya sekitar 100 orang.
Selain berwisata dan menikmati pertunjukan seni budaya, di Pracima Tuin, para pengunjung juga mencicipi berbagai hidangan khas Solo di restoran yang ada di dalam kompleks Pracima Tuin. Selain itu pada beberapa kesempatan juga akan disediakan menu khusus khas Mangkunegaran, di antaranya brubus dan dendeng age.
"Brubus adalah daging yang dibalut sayuran, itu makanan favorit eyang Mangkunegara ke-VII. Dendeng age juga merupakan makanan turun-temurun, kalau makanan ini cukup umum," ujar Wira Wdjiwo.
Ia mengatakan setelah pembukaan resmi pada Maret mendatang pihak Mangkunegaran akan terus melakukan riset dan mengembangkan resep-resep khas Mangkunegaran agar masyarakat luas tahu.