Warga Tanah Merah Sambut Rencana Erick Relokasi Depo BBM Plumpang
Warga Tanah Merah yang tinggal di dekat areal lokasi Depo Pertamina Plumpang menyambut baik keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick bakal memindahkan stasiun penyimpanan BBM milik PT Pertamina di Plumpang di Koja, Jakarta Utara ke lahan milik PT Pelindo.
Abdul Jamil, warga RW 01 Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Koja, menyampaikan langkah tersebut mendesak dilakukan. Alasannya, Depo BBM yang punya kapasitas tangki timbun sebesar 291 ribu kiloliter itu sudah terbakar dua kali, yakni pada tahun 2009 dan 2023. Petaka kebakaran pada awal Maret ini menghanguskan puluhan rumah dan menewaskan 19 penduduk.
"Kalau Depo nya yang pindah, itu lebih baik. Karena warga sudah terlalu banyak sehingga pengganti untuk warga itu terlalu besar," kata Abdul saat ditemui wartawan di rumahnya pada Senin (6/3).
Pria 46 tahun itu melanjutkan, mayoritas warga yang bermukim di Tanah Merah sudah mengantongi surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan sertifikat Hak Guna Bangunan atau HGB.
Dokumen tersebut dia peroleh dari program pemutihan dan pengesahan daerah administrasi yang diperoleh dari dua mantan Gubernur DKI Jakarta yakni Joko Widodo dan Anies Baswedan.
Menurut Abdul, dokumen itu membuat posisi warga lebih kuat di mata hukum. "Ini warga juga resmi, karena ada sertifikat," ujarnya.
Sikap serupa juga dikatakan oleh Matius. Warga RW 09 ini menilai penempatan Depo BBM di tengah pemukiman warga merupakan hal yang berbahaya dan riskan.
Pria asal Makassar ini menambahkan, keberadaan warga Tanah Merah kerap terancam karena adanya jaringan pipa minyak yang tertimbun di tanah warga. Ia juga mengaku heran karena masih ada depo BBM di antara lingkungan masyarakat.
"Kawasan Tanah Merah ini luas sekali, kalau warga yang dipindahkan susah." katanya.
Ketua RW 09 Kelurahan Rawa Badak di Tanah Merah, Abdus Syakur, menyampaikan bahwa seluruh warga yang bermukim di lokasi itu sudah diakui oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta melalui pengesahan daerah administrasi dan surat IMB.
Syakur menceritakan bahwa kelahiran RW 09 disponsori oleh Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2013. Dengan terbentuknya RW 09, penghuni yang mengantongi identitas daerah pun mendapat Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta.
"Ketika Pak Jokowi menjadi gubernur, beliau meresmikan RT dan RW di sini, tadinya kami ikut kemana-mana, ada yang enggak punya KTP segala macam," kata Syakur saat ditemui di Posko Darurat di Jalan Tanah Merah Bawah pada Senin (6/2).
Kebijakan Jokowi dilanjutkan Anies Baswedan pada 2019. Anies menerbitkan IMB buat para warga yang menetap di sekitar area lokasi depo."Pak Anies menerbitkan IMB agar para warga mendapatkan fasilitas negara sepeti air bersih dan listrik PLN. Syaratnya kan harus ada IMB," kata Syakur.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan akan merelokasi depo bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina di Plumpang di Koja, Jakarta Utara ke lahan milik PT Pelindo.
Rencana tersebut disampaikan Erick usai terjadinya kebakaran di depo BBM Plumpang yang menelan 19 korban jiwa dan hampir 50 orang mengalami luka-luka. Peristiwa kebakaran ini kembali terjadi setelah 2009 silam.
"Kami akan koordinasi dengan Pelindo lahannya akan siap dibangun akhir 2024. Pembangunan memerlukan waktu 2 sampai 2 setengah tahun. Masih ada waktu tiga tahun setengah," kata Erick kepada wartawan, Senin (6/3).