Mantan Ketua KY Dibacok di Depan Rumah, Diduga Dikuntit Sebelumnya
Mantan Ketua Komisi Yudisial atau KY, Jaja Ahmad Jayus, dibacok sesaat setelah memarkir mobil ketika tiba di rumahnya, di Komplek Perumahan Griya Bandung Asri, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/3) sekitar pukul 15.00 WIB. Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan mantan Ketua KY dibacok setelah sebelumnya pelaku mengikuti Jaja ke rumahnya.
"Tersangka diduga sudah menunggu korban saat tiba di rumah. Seketika korban masuk ke dalam rumah, dan memarkir kendaraannya, tersangka mendekati dan melakukan penyerangan, melakukan pembacokan terhadap korban," kata Kusworo dikutip dari Antara, Selasa (29/3).
Menurutnya aksi pembacokan itu diduga terjadi di area parkir rumah Jaja tersebut. Sejauh ini pelaku pembacokan terhadap mantan pejabat negara itu berjumlah satu orang.
Serang Anak Korban
Saat kejadian, putri dari Jaja yang bernama Rahmi Dwi Utami (22) turut menjadi korban. Polisi telah mengamankan senjata tajam yang diduga digunakan oleh pelaku.
"Sang anak melakukan pembelaan kepada ayahnya, dan juga mengalami luka-luka," katanya.
Akibat pembacokan itu, Jaja mengalami luka di kepala dan leher bagian belakang. Polisi kini masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Mayapada yang menjadi tempat Jaja menjalani perawatan medis.
"Ada empat orang saksi, nanti kita cocokkan lagi dengan saksi yang lain," kata dia.
Jaja merupakan Ketua Komisi Yudisial yang menjabat sejak Juli 2018 hingga Desember 2020. Jaja diketahui merupakan warga yang berdomisili di Bandung. Dia terpilih menjadi anggota KY selama dua periode: 2010—2015 dan 2015—2020.
Terluka Parah
Sementara itu, salah seorang warga yang melakukan evakuasi, Dion (59), mengatakan bahwa Jaja saat ini aktif mengajar di Universitas Pasundan. Dion pun menduga Jaja itu dibacok sepulang dari kampus setelah mengisi kuliah.
"Kondisi rumahnya saya nggak lihat persis, tapi kayaknya nggak ada barang yang hilang," kata Dion.
Dia mengungkapkan Jaja dan sang putri saat dievakuasi menderita luka sabetan benda tajam di bagian kepala, leher dan lengan.
"Saya melihatnya setelah kejadian dan akan mengevakuasi, kedua korban lukanya banyak dan berlumuran darah, penuh darah dan mungkin kalau telat sedikit bisa meninggal," kata Dion saat ditemui di lokasi kejadian.
Dion menyebut kedua korban diduga mengalami luka akibat bacokan senjata berjenis celurit. "Karena pak haji (Jaja Ahmad) ketika dibawa ke rumah sakit sempat berbicara ke saya bahwa celurit yang digunakan pelaku ada di dapur," ucapnya.
Dion mendapatkan informasi bahwa pelaku sempat dikejar oleh beberapa tetangga yang melihat kejadian tersebut. Namun pelaku yang diduga seorang diri tersebut, berhasil lolos karena membuat takut warga dengan cara mengacungkan senjata tajam.