Puncak Arus Mudik Diperkirakan Mulai Besok, 18 April hingga 21 April

Nadya Zahira
17 April 2023, 13:35
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga (kanan) memberikan paket khusus ibu dan anak kepada pemudik saat berkunjung di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (16/4/2023). Puncak mudik mulai 18 April.
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga (kanan) memberikan paket khusus ibu dan anak kepada pemudik saat berkunjung di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (16/4/2023).

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub memprediksi puncak arus mudik terjadi pada H-4 hingga H-1 saat lebaran Idul Fitri atau jatuh pada 18-21 April 2023. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengimbau masyarakat agar mengatur waktu mudik sehingga tidak ada penumpukan atau kemacetan.

“Begitu ada penyesuaian waktu cuti bersama maka ada kemungkinan terjadi lonjakan penumpang sejak 18 April malam. Oleh karena itu kami minta masyarakat untuk mudik lebih awal dan menghindari puncak arus mudik,” ujar Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Pitra Setiawan dalam siaran pers, Senin (17/4).

Pitra mengatakan suksesnya penyelenggaraan angkutan lebaran ini tergantung dari kerja sama dengan masyarakat. “Kami harapkan masyarakat sebelum melakukan perjalanan untuk merencanakan dan mengatur perjalanan dengan baik," ujarnya.

Dia mengingatkan agar masyarakat memperhatikan persiapan mudik, seperti menyiapkan kendaraannya, memeriksa kondisi fisik pengemudi, rute, dan waktu yang akan ditempuh. Sehingga perjalanan mudik tak terhambat.

Selain itu seiring dengan meningkatnya pergerakan pemudik motor pada akhir pekan lalu, ia mengimbau agar para pemudik motor yang menggunakan jalan arteri nasional dapat memperhatikan waktu istirahat setiap empat jam sekali.

“Khusus bagi pemudik motor kami di Ditjen Hubdat menyediakan rest area di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor atau UPPKB seperti Losarang dan Balonggandu, yang digunakan untuk beristirahat,” kata dia.

Ia juga mengimbau kepada para pemudik untuk tetap berhati-hati selama perjalanan meski saat ini belum terdapat kepadatan lalu lintas atau tidak ada kemacetan. Pitra mengatakan, bagi pemudik yang melewati jalur arteri untuk lebih mewaspadai adanya pasar tumpah di kanan-kiri jalan.

“Meski saat ini belum ada kepadatan lalu lintas yang melonjak tinggi, tetap jaga jarak kendaraan serta patuhi rambu-rambu lalu lintas dan juga arahan petugas di lapangan," kata dia.

Adapun puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+2 atau Selasa 25 April 2023. Pergerakan mudik juga kemungkinan masih cukup tinggi hingga H+3 atau Rabu 26 April 2023.

Jumlah Pemudik Melonjak

Pemerintah memperkirakan jumlah pemudik lebaran tahun ini mencapai 123,8 juta orang. Sebagian pemudik yakni 27,32 juta orang atau setara 22,07% akan menggunakan mobil pribadi.

Adapun pengguna sepeda motor 25,13 juta orang atau setara 20,3%, bus 22,77 juta orang atau setara 18,39%. Kemudian, jumlah pemudik yang menggunakan kereta api antar kota sebanyak 14,47 juta orang atau setara 11,69%, dan mobil sewa 9,53 juta orang atau setara 7,7%.

Kemenhub mengantisipasi lonjakan pergerakan kendaraan roda empat di masa mudik Lebaran 2023 yang diprediksi akan meningkat dibandingkan 2022 lalu. Lonjakan tersebut kemungkinan besar terjadi di jalur tol Jakarta ke arah Cikampek, Cipali, sampai ke Semarang.

Pemudik Terbanyak Berasal dari Pulau Jawa

Berdasarkan hasil survei Kemenhub, asal pergerakan masyarakat untuk mudik lebaran 2023 diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5% atau 77,3 juta orang.

Lima daerah asal pemudik terbanyak yaitu, pertama Jawa Timur 17,1% (21, 2 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 15,1% (18, 7 juta orang), Jabodetabek 14,8% (18, 3 juta orang), Jawa Barat 12,1% (14, 9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6% (4, 4 juta orang).

Adapun lima daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah 26,45% (32, 75 juta orang). Kemudian, Jawa Timur 19,87% (24, 6 juta orang), Jawa Barat 16,73% (20, 72 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8, 07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78% (5, 9 juta orang).

Reporter: Nadya Zahira
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...