Wapres Minta Pandangan NU hingga MUI untuk Usut Kontroversi Al-Zaytun
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan akan melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD soal kontroversi penyimpangan Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Selain itu, Ma'ruf berencana meminta pandangan dari beberapa organisasi masyarakat agama Islam, seperti Nahdlatul Ulama Jawa Barat, Persatuan Islam, dan Majelis Ulama Indonesia. Ma'ruf mengatakan akan mengkaji hasil rapat dan pandangan tersebut untuk menyikapi Al-Zaytun.
"Nanti setelah kami kaji bahwa itu memang sudah ada penyimpangan atau tidak, tentu akan ada rapat koordinasi di pihak Menko Polhukam dengan Kementerian Agama," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Selasa (20/6).
Sedangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membentuk tim investigasi untuk menuntaskan dugaan penyimpangan di Al-Zaytun. Tim ini terdiri dari MUI Pusat, MUI Jawa Barat, Kementerian Agama, Kepolisian, dan Kejaksaan.
Tim akan bekerja selama sepekan dan akan bekerja untuk mengonfirmasikan kabar yang ada. Tim juga akan merespons keresahan masyarakat dan mengumpulkan data lengkap terkait ponpes tersebut.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Al-Zaytun kooperatif dengan menerima kehadiran tim. Ini karena Ridwan kerap mendengar kabar pesantren tersebut menolak pihak yang ingin melakukan konfirmasi.
"Dari kacamata Pemprov Jabar, kami harus menyelamatkan 5.000 siswa jika terindikasi berada dalam ideologi yang melanggar tatanan hukum," kata Ridwan Kamil di Bandung, Senin (19/6) dikutip dari Antara.
Seperti diketahui, Pondok Pesantren Al-Zaytun menuai beberapa kontroversi dalam mendidik santrinya. Beberapa kontroversi yang dimaksud adalah menempatkan laki-laki dan perempuan dalam shaf yang sama dan menyanyikan lagu agama Yahudi kepada santrinya.
Al-Zaytun adalah pondok pesantren modern berasrama Panji Gumilang. Areal pesantren ini sekitar 1.600 hektare.
Sedangkan jumlah santri, tenaga kependidikan, dan karyawan sekitar 8.000 orang. Al-Zaytun juga memiliki galangan kapal dengan kapasitas hingga 1.200 gross ton.