Sandiaga: Konser Coldplay hanya Digelar Sehari Karena Masalah Izin
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjelaskan alasan Coldplay hanya melakukan konser selama sehari di Indonesia atau pada 15 November 2023. Sandiaga mengatakan hal tersebut disebabkan oleh faktor perizinan di Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah akan membenahi izin terkait penyelenggaraan acara seperti konser. Sandiaga mengatakan pemerintah akan melakukan uji coba terhadap digitalisasi perizinan penyelenggaraan event.
"Coldplay hanya memilih satu hari di sini dan lebih dari satu hari di negara lain karena perizinan, baik dari kemudahan, waktu, dan biaya perizinan tersebut," kata Sandiaga di Istana Kepresidenan, Selasa (1/8).
Sandiaga mengatakan uji coba digitalisasi perizinan event tersebut akan dilakukan pada September 2023. Politisi PPP ini berkomitmen untuk mengevaluasi program digitalisasi perizinan tersebut secara periodik untuk memudahkan pelaku usaha.
Digitalisasi perizinan tersebut secara khusus akan diterapkan pada pendaftaran acara di enam lokasi. Akan tetapi, Sandiaga tidak menjelaskan lebih lanjut enam lokasi yang disebut.
Sandiaga menilai digitalisasi proses perizinan tersebut penting lantaran jumlah event yang telah didaftarkan pada tahun ini mencapai 3.000 acara. Seluruh acara tersebut akan menggerakkan perekonomian di dalam negeri senilai Rp 167 triliun.
Menurutnya, digitalisasi perizinan akan meningkatkan nilai perekonomian tersebut sekitar 10% atau sekitar Rp 17 triliun pada tahun ini. Ia berharap digitalisasi perizinan akan menambah jumlah event di dalam negeri.
"Kami harapkan bisa mendorong terselenggaranya acara-acara berkelas internasional yang akan mampu membuka lapangan usaha dan lapangan kerja pariwisata," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Sandiaga mengatakan pemesanan hotel di sekitar kawasan Gelora Bung Karno atau GBK, Jakarta Pusat, sudah terisi di atas 90% pada 15 November 2023. Hal ini imbas dari adanya konser Coldplay yang akan berlangsung pada 15 November mendatang.
Sebagai perbandingan, Coldplay akan menggelar konser di Singapura selama enam hari. Band asal Inggris itu akan pentas pada 23, 24, 26, 27, 30 dan 31 Januari 2024.