Kemenkes Investigasi Penyebab Pasti Kematian Enam Warga Papua Tengah
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono akan melakukan investigasi terhadap enam orang yang diduga meninggal karena kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Investigas tersebut dilakukan dalam rangka menanggapi pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Syahrul sebelumnya mengatakan keenam orang tersebut meninggal karena diare, bukan kelaparan.
Dante menjelaskan seseorang terkena diare karena salah mengonsumsi makanan. Sementara itu, kelaparan adalah penyakit kronik, berbeda dengan diare yang merupakan penyakit akut.
"Kami akan lakukan investigasi. Kalau sudah ada hasilnya, pasti kami sampaikan ke teman-teman pers," kata Dante di Istana Kepresidenan, Rabu (2/8).
Seperti diketahui, enam orang di Papua Tengah dikabarkan meninggal karena kelaparan. Hal tersebut disebabkan oleh cuaca ekstrem yang terjadi di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Provinsi Papua Tengah.
Syahrul membenarkan adanya cuaca ekstrem di Papua Tengah. Akan tetapi, menurutnya hanya satu dari enam distrik yang terdampak dari cuaca ekstrem tersebut.
Ia berpendapat masyarakat di Papua Tengah telah terbiasa dengan cuaca ekstrem seperti hujan es maupun tidak ada hujan. Namun Kementerian Pertanian akan memeriksa langsung distrik terdampak cuaca ekstrem di Tanah Papua dalam waktu dekat.
Sedangkan Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan telah mengirimkan bantuan ke Papua Tengah pada bulan lalu. Secara rinci, Risma mengirimkan bantuan sebesar 17,1 ton selama lima hari dan melibatkan 12 pesawat perintis.
Bantuan tersebut terdiri dari makanan siap saji sebanyak 4.000 paket, makanan anak sebanyak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, makanan kaleng sarden sebanyak 125 dus, makanan kaleng kornet daging sebanyak 32 dus, abon sapi 15 dus, biskuit Malkist sebanyak 18 dus, dan biskuit Khong Guan sebanyak 100 dus.
Ada juga beberapa barang berupa tenda gulung sebanyak 500 lembar, pakaian anak sebanyak 3.000 stel, pakaian dewasa sebanyak 4.000 stel, celana dewasa sebanyak 4.000 lembar, dan selimut sebanyak 4.000 lembar.
Pengiriman dilakukan lima kali, pertama 26 Juli sebanyak 2.700 kilogram, 27 Juli sebanyak 4.705 kilogram, 28 Juli sebanyak 3.911 kilogram, 29 Juli sebanyak 2.714 kilogram, 31 Juli sebanyak 3.120 kilogram.
"Seluruh bantuan diterima oleh Bapak Pendeta Delius Wenda selaku Ketua Klasis Kingmi Distrik Agandugume yang mewakili Distrik Agandugume dan Distrik Lembewi," seperti dokumen yang diserahkan Risma kepada Katadata.co.id di Istana Kepresidenan, Rabu (2/8).