Ganjar Bertemu Yenny Wahid dan Istri Gus Dur Malam Ini

Ade Rosman
13 Agustus 2023, 21:46
Ganjar Pranowo, Yenny Wahid, Gus Dur, ganjar
Humas Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo bertemu Yenny Wahid dan istri Gus Dur pada Minggu (13/8)

Ganjar Pranowo bertemu putri presiden keempat Indonesia Gus Dur yakni Yenny Wahid di Ciganjur malam ini (13/8). Selain itu, bertemu dengan istri Gus Dur, Sinta Nuriyah.

Bakal calon presiden atau capres 2024 Ganjar mengenakan kemeja batik lengan panjang bermotif cokelat dan peci hitam. Sementara Yenny Wahid memakai kerudung merah muda, jaket putih, dan celana hitam. Mereka terlihat duduk di ruang tamu.

Ganjar Pranowo mengatakan dirinya menjadikan sosok Gus Dur dan sang ayah presiden keempat yakni Abdul Wahid Hasyim sebagai inspirasi dalam bernegara.

"Pertama, terkait hukum, seperti diceritakan Gus Dur dalam tulisannya, hukum positif yang berlaku di Indonesia mengakomodasi aspek penting dalam hukum Islam atau syariat di dalamnya, yaitu ketahanan atau deterrence," kata Ganjar dalam keterangan pers, Minggu (13/8).

Menurut Gubernur Jawa Tengah itu, hukum positif ke depan perlu adil dan bisa ditegakkan tanpa pandang bulu, seperti yang dicita-citakan Gus Dur dan Wahid Hasyim.

"Bukan tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Kemudian menjadi kunci keberhasilan negara atas rakyatnya. Dalam hal ini, adalah mewujudkan baldatun thoyibatun wa rabun ghofur," kata Ganjar.

Kepada Sinta, Ganjar mengaku belajar dari Gus Dur dan Wahid Hasyim untuk menerima Pancasila sebagai asas tunggal.

"Dengan begitu, kata Gus Dur, perjuangan memakmurkan dan memajukan Indonesia seperti amanat dalam lima sila Pancasila bisa diwujudkan, khususnya terkait mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.

Ganjar mengakui sempat tidak memahami maqashidu syar’iah atau maksud-maksud hukum Islam. "Dari tulisan dan pemikiran Gus Dur lah saya mengetahuinya," katanya.

Ganjar mengatakan, melalui pemikiran Gus Dur ia memahami bahwa di dalam hukum Islam terdapat unsur:

  1. Hifzul mal atau menjaga harta
  2. Hifzul nafs alias menjaga jiwa
  3. Hifzul din atau menjaga agama
  4. Hifzul aql alias menjaga akal
  5. Hifzul nasl atau menjaga keturunan

"Semua unsur itu seperti diungkapkan Gus Dur yang menjadi dasar ulama-ulama NU, termasuk Kiai Wahid Hasyim untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sebab, semua hal tersebut mustahil terwujud di bawah penjajahan," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...