PDIP dan PKS Silang Pendapat Usai Ganjar Muncul di Tayangan Azan
Silang pendapat antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) muncul beberapa hari belakangan. Hal ini setelah PKS menuding Ganjar Pranowo memainkan politik identitas usai muncul dalam video azan sebuah stasiun televisi.
PKS meminta PDIP berhenti memainkan politik identitas menjelang Pemilihan Presiden 2024. Apalagi menurutnya, isu tersebut kerap dijadikan senjata menyerang partai Islam menjelang tahun politik.
"Selama ini narasi politik identitas selalu digaungkan PDIP untuk menyerang PKS dan Anies, akhirnya PDIP juga terjebak dengan politik identitas," kata Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal pada Sabtu (9/9) dikutip dari Antara.
Iqbal mengatakan tidak ada yang salah dengan identitas dan politik. Meski demikian, hal tersebut bisa salah jika identitas hanya dipakai untuk meraup suara semata.
Pernyataan PKS direspons oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto mengatakan pernyataan Ganjar memainkan politik identitas hanya terlontar dari orang-orang yang tak memiliki prestasi.
Hasto menjelaskan munculnya Ganjar dalam tayangan azan untuk menampilkan sisi spiritualitas sesuai sila pertama Pancasila. Ia juga mengatakan Ganjar dan PDIP tak punya rekam jejak politik identitas.
"Pak Ganjar menampilkan spiritualitas sebagai negara yang menjalankan Pancasila dengan sebaik-baiknya," kata Hasto di Serang, Banten, Minggu (10/9).
Hasto mengatakan menjadikan sila Ketuhanan yang Maha Esa menyatu dengan sila-sila lainnya merupakan hal yang mencerminkan spiritualitas masyarakat Indonesia.
"Ajakan yang baik dan menurut saya sama sekali tidak ada kaitan dengan politik identitas," katanya.