Survei Terbaru: Baru 20% Pemilih PKB Pilih Anies, Siapa Capres Idola?

Ira Guslina Sufa
15 September 2023, 11:56
Survei
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.
Pasangan bacapres Anies Baswedan (kedua kiri) dan bacawapres Muhaimin Iskandar (kanan), Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kedua kanan), dan Ketua DPP NasDem Bidang Agama dan Masyarakat Adat Teguh Juwarno (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai menggelar pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC menemukan terdapat pergeseran tren dukungan suara pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Peneliti Utama sekaligus pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan dukungan untuk Anies Baswedan mengalami penurunan setelah capres yang diusung Koalisi Perubahan itu memilih Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden. 

Saiful Mujani menjelaskan dalam konstelasi terbaru pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan dukungan publik 16,5 %. Padahal menurut dia sebelum memilih Muhaimin, secara individual suara Anies biasanya berada di kisaran 20% berada di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. 

Hasil berbeda ditunjukkan saat Demokrat sudah tidak mendukung Anies dan digantikan oleh PKB dengan suara Anies berada di angka 16%. Sedangkan Partai Keadilan Sejahtera masih menunggu putusan Musyawarah Majelis Syuro.   

“Bila suara Anies-Muhaimin sekarang sekitar 16 %, ini mungkin mencerminkan kekuatan dua partai, bisa PKB dengan Nasdem atau Nasdem dengan PKS,” ujar Saiful. 

Lebih jauh ia mengatakan dari temuan survei dapat terlihat dukungan pada Anies sangat minim berasal dari kelompok independen dan hanya berasal dari partai pendukung. Bila dilihat dari data sementara tersebut, Anies belum memberikan efek ekor jas karena suara pendukungnya masih merupakan suara partai.

Mengenai sebaran dukungan yang diraih Anies, Saiful menyebutkan hasil survei mengindikasikan harapan pemilihan Muhaimin bisa meningkatkan suara Anies justru belum terlihat hasilnya.  Survei ini menunjukkan bahwa baru sekitar 20 % pemilih PKB yang mendukung Anies-Muhaimin. Menurut Saiful, ini menunjukkan bahwa pemilih PKB mungkin membutuhkan waktu untuk mendukung pasangan tersebut.

“Sebelumnya, kecenderungan pemilih PKB memang memilih Ganjar dan Prabowo, tidak ke Anies. Ini tantangan untuk PKB dan tim Amin untuk menarik dan meyakinkan pemilih PKB sendiri,” kata Saiful.

Ia melanjutkan bahwa sebenarnya ekspektasinya Muhaimin tidak hanya membawa gerbong PKB, namun juga NU secara lebih luas. Gerbong NU lebih besar dari PKB. Jika NU cukup banyak yang mendukung pasangan ini, harapannya adalah mereka akan mendapatkan suara yang cukup besar.

"Dari total pemilih PKB saat ini sebanyak 30% memilih Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil, dan sebanyak 38% untuk Prabowo Subianto - Erick Thohir. 

Tren Dukungan Pemilih Partai Pendukung Anies 

Saiful memaparkan berdasarkan survei pemilih Nasdem hanya 54 % yang memilih Anies - Muhaimin. Sebanyak 15 % memilih Ganjar-Ridwan, dan 31 % Prabowo-Erick.

Selanjutnya pemilih PKS yang memilih Anies-Muhaimin sebanyak 69 %, sebanyak 17 % memilih Ganjar-Ridwan, dan sebanyak 14 % memilih Prabowo-Erick, dan belum jawab 1 %. Pemilih Demokrat hanya 22 % yang memilih Anies-Muhaimin, 33 % Ganjar-Ridwan, 39 % Prabowo-Erick, dan 6 % tidak jawab.

Saiful menjelaskan bahwa pemilih Nasdem cukup konsisten memilih Anies. Saiful menyebut idealnya sekitar 70 sampai 80 % pemilih Nasdem memilih Anies-Muhaimin. Meskipun belum maksimal ke Anies, tapi setidak-tidaknya deklarasi Anies-Muhaimin tidak merontokkan dukungan partai tersebut.

“Ada pola di mana pemilih Nasdem tetap di belakang Anies,” jelasnya.

Mengenai Demokrat, Saiful menyatakan bahwa perpindahan suara Demokrat dari Anies cukup cepat terjadi. Walaupun sebelumnya suara massa Demokrat tidak sangat solid mendukung Anies, tapi setidaknya tidak serendah dari temuan survei ini, sekitar 22 %.

Sementara massa pemilih PKS cukup solid tetap mendukung Anies. Walaupun PKS tidak ikut dalam deklarasi Anies-Muhaimin bersama PKB dan Nasdem, namun terlihat para elitnya berkomunikasi dengan kedua partai tersebut dan tidak terlihat gejala PKS akan menarik dukungan dari Anies.

“Sejauh ini pemilih PKS solid terhadap Anies dan tidak terganggu Anies berpasangan dengan Muhaimin,” kata Saiful.

Adapun dalam survei itu suara tertinggi diperoleh pasangan Ganjar - Ridwan Kamil dengan suara 35,4% diikuti Prabowo - Erick Thohir dengan suara 31,7%. Saiful menjelaskan saat ini Ganjar dan Prabowo memang belum menetapkan pasangan cawapres. Namun pemilihan nama Ridwan Kamil dan Erick Thohir didasarkan pada dinamika politik yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. 

Salah satu kandidat cawapres potensial pendamping Ganjar menurut Saiful adalah Ridwan Kamil. Ridwan sendiri sudah bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Sementara untuk Prabowo, salah satu tokoh yang potensial menjadi pasangannya adalah Erick Thohir. Erick Thohir didukung sebagai wakil presiden oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Erick sudah melakukan sosialisasi sejak jauh hari untuk menjadi calon wakil presiden.

 “Tentu saja pasangan Ganjar maupun Prabowo bisa berubah, tapi setidaknya pasangan Anies-Muhaimin kemungkinan relatif stabil,” kata Saiful.

Survei terbaru SMRC digelar melalui wawancara telepon pada 5-8 September 2023. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yaitu memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak dengan melibatkan 1212 responden. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...