Anies Siap Daftar jadi Capres ke KPU di Hari Pertama
Bakal calon presiden (bacapres) dari Partai NasDem Anies Baswedan mengaku siap mendaftar sebagai calon presiden bersama pendampingnya Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia akan mendaftar pada hari pertama pendaftaran pencalonan dibuka.
"Ya mudah-mudahan, begitu dibuka, kita daftar," kata Anies Baswedan di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa.
Anies sempat menanyakan kepada awak media terkait kapan pendaftaran capres-cawapres itu dibuka KPU RI. Dia mengaku tidak masalah dan siap mendaftar kapan saja pendaftaran itu dibuka. "Insyaallah siap," kata dia.
KPU sebelumnya berencana memajukan jadwal pendaftaran capres-cawapres dari semula 19 Oktober menjadi 10 Oktober 2023. Meski demikian, rencana itu masih akan dibahas KPU RI dalam rapat konsultasi bersama Komisi II DPR RI dan Pemerintah di Gedung DPR RI, Jakarta pada Rabu (20/9).
Saat ditanya terkait nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diinginkan, Anies tidak mau ambil pusing. Menurutnya, semua nomor sama saja. "Enggak ada bedanya," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Anies juga menyampaikan keinginannya agar suasana Pemilu 2024 berlangsung sehat, tenang, dan teduh. "Jadi bagi semua pihak bantu supaya suasananya tenang dan teduh," ujar dia.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Adapun saat ini terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.