Survei Terbaru: Suara PDIP Merosot dalam 4 Bulan, Gerindra Mengejar

Ade Rosman
10 November 2023, 12:54
Warga melintas di depan alat peraga gambar serta nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengizinkan setiap partai politik memasang bendera dan nomor uru
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Warga melintas di depan alat peraga gambar serta nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023).

Temuan survei Populi Center menunjukkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terus mengalami penurunan sejak Juli hingga November 2023. Meski begitu, dari temuan survei yang dirilis 9 November 2023 itu, PDIP masih menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi.

“Data menunjukkan bahwa apabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan suara 18,1 %,”  kata Manager Public Opinion Populi Center Hartanto Rosojati dalam paparannya, dikutip Jumat (10/11).

Menurut Hartanto bila dilihat dalam empat bulan terakhir suara PDIP mengalami penurunan cukup signifikan. Pada Juli 2023 suara partai berlambang banteng moncong putih itu berada di angka 22,9%. Suara itu turun menjadi 22,3 % pada Agustus dan 20,5% pada September. Survei dilakukan pada 29 Oktober - 5 November dengan melibatkan 1.200 responden melalui wawancara tatap muka. 

Selain PDIP, partai lain yang menunjukkan penurunan signifikan adalah Partai Demokrat. Meski sempat naik dari 4,5% pada Agustus menjadi 7,8% pada September namun suara partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono itu turun jauh pada awal November. Populi Center menemukan suara Demokrat berada pada 4,8%. 

Merujuk survei terbaru partai yang memiliki elektabilitas mulai dari yang tertinggi adalah PDIP 18,1%, Gerindra 15,2%, kemudian Golkar 10,7%, Partai Kebangkitan Bangsa 9,1%, Partai Keadilan Sejahtera 6,4%, Partai Amanat Nasional 5,4%, Nasional Demokrat 4,8%, Demokrat 4,8%, dan Partai Persatuan Pembangunan  3,6%. Sementara itu partai-partai lain berjajar di bawahnya dengan elektabilitas kurang dari 3 persen yakni PSI 2,3 persen, Perindo 1,6 persen, Hanura 0,8 persen, Ummat 0,3 persen,  PBB 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, PKN 0,2 persen, Gelora 0,2 persen, dan Buruh 0,1 persen.

Gerindra yang berada di posisi kedua perlahan mendekati PDIP. Pada Juli 2023, elektabilitas Gerindra 12,9 %, lalu Agustus menjadi 13,8 %. Suara Gerindra sempat turun pada September menjadi 12,5%, dan kembali naik di November menjadi 15,2 %. Posisi ini membuat partai pimpinan Prabowo Subianto itu makin mendekati PDIP. 

Saat ini, menjelang Pilpres 2024 PDIP bersama dengan PPP, Perindo, dan Hanura mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai kandidat calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Dua kandidat lainnya yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Perubahan, partai-partai pendukungnya yakni NasDem, PKB, dan PKS.

Kemudian Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, Buruh, dan PSI, mereka mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Elektabilitas Prabowo - Gibran Unggul

Bersamaan dengan turunnya suara PDIP, Populi Center juga menemukan adanya tren penurunan suara pasangan Ganjar - Mahfud. Hartanto mengatakan suara Ganjar - Mahfud dalam dua bulan terakhir turun di Pulau Jawa. Dari basis agama, suara pasangan yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga turun di kalangan pemilih protestan, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. 

“Dukungan terhadap Ganjar Pranowo mengalami penurunan di wilayah Jawa bagian tengah/timur (Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), dari yang semula 53,1 % menjadi 35,4 %.” 

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di urutan kedua dengan suara 23%. Sedangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar meraih 22,3%. Pada survei itu terdapat 10% responden yang belum menentukan pilihan dan 1,6% tidak menjawab. Urutan pertama ada Prabowo - Gibran dengan suara 43,1%. 

Populi Center adalah lembaga nirlaba untuk pengkajian opini publik dan kebijakan publik yang berkedudukan di Jakarta. Populi berdiri sejak 6 Juni 2012 di bawah badan hukum Yayasan Populi Indonesia dan telah terlibat dalam survei pemilu sejak pemilu 2014. Adapun margin of error survei kali ini sekitar +/- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...