Saat Coldplay Berpantun di GBK: Boleh Dong Pinjam Seratus

Sorta Tobing
16 November 2023, 07:20
Grup band Coldplay beraksi saat membawakan hits andalannya dalam konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023). Konser grup band asal Inggris yang masuk dalam rangkaian tur dunia "Music of the Spheres Tour 2023" d
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Grup band Coldplay beraksi saat membawakan hits andalannya dalam konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023). Konser grup band asal Inggris yang masuk dalam rangkaian tur dunia "Music of the Spheres Tour 2023" di Jakarta itu merupakan penampilan perdana mereka di Indonesia sejak band itu didirikan pada 1997 dengan membawakan sekitar 22 lagunya.

Konser grup musik asal Inggris, Coldplay, telah usai semalam, Rabu (15/11). Sang vokalis, Chris Martin, membukanya dengan lagu Higher Power sekitar pukul 21.00 WIB. Para penggemar yang membanjiri Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, langsung bersorak gembira.

Di tengah konser, Martin sempat bermain piano dan berbicara dalam bahasa Indonesia. "Selamat malam dan selamat datang. Kami senang sekali bisa hadir di Indonesia," ucapnya.

Ia lalu membacakan sebuah pantun. "Hari Selasa, ujian fisika. Giat belajar, biar lulus. Apa kabar kota Jakarta? Boleh dong pinjam seratus," kata Martin. Pantunnya ini sukses membuat sekitar 70 ribu penonton tertawa. 

Dalam dua jam konser bertajuk Music of the Spheres, Martin dan tiga kawannya menampilkan sederet lagu andalannya. Mulai dari Paradise, Viva la VidaA Sky Full of Stars, Yellow hingga lagu lawas mereka Sparks. Tepat dua jam, konser ini lalu ditutup dengan Fix You.

Untuk menghindari kontroversi, Coldplay mengganti bendera pelangi dengan warna putih bertuliskan love alias cinta. Padahal di negara lain, band ini mengibarkan bendera pelangi sebagai bentuk dukungan terhadap lesbian, gay, biseksual, dan transgender alias LGBT. 

Beberapa jam sebelum konser, sejumlah pendemo sempat datang di luar area GBK, sebelum akhirnya pindah ke depan Gedung MPR/DPR. Aksi ini menentang kehadiran Chris Martin dan kawan-kawan yang kerap menyuarakan kesetaraan untuk kaum LGBT. 

Jelang akhir konser, Martin sempat menyuarakan soal perdamaian. “Kami sebagai band tidak mendukung terorisme, penindasan, atau semacamnya. Kami percaya setiap orang bebas untuk menjadi dirinya sendiri dan dapat bekerja sama, meski terkadang tidak selalu saling setuju,” ucapnya. 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...