Bertemu Biden, Xi Jinping Minta AS Tak Gegabah dan Provokatif
Presiden Cina Xi Jinping menggelar pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di San Francicso, Rabu (15/11). Dalam peertemuan tersebut, Xi meminta Biden saling menghargai batasan antara dua negara.
"Serta menahan diri untuk tidak bertindak gegabah, bersikap provokatif, dan melewati batas," kata Xi dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Cina seperti dikutip dari Antara, Kamis (16/11).
Selain itu, Xi berharap perbedaan pendapat tak menjadi jurang pemisah Cina dan AS. Ia menginginkan dua negara membangun jembatan untuk berjalan beriringan.
Ini karena AS dan Cina memiliki kepentingan yang sama dalam berbagai bidang seperti perdagangan, pertanian, dan ekonomi. "Serta bidang-bidang yang sedang berkembang seperti perubahan iklim dan kecerdasan buatan," kata Xi.
Ia juga berharap AS dan Cina bersama-sama memikul tanggung jawab sebagai dua negara besar. Oleh sebab itu, ia menginginkan mekanisme baru dalam politik luar negeri, ekonomi, hingga perdagangan.
"Permasalahan masyarakat di muka bumi tak dapat diselesaikan tanpa kerja sama negara-negara besar," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Xi juga meminta Biden tak mendukung kemerdekaan Taiwan. Ia mengatakan Cina akan mewujudkan reunifikasi dengan tetangganya tersebut sehingga Negeri Abang Sam tak perlu ikut campur.
"Masalah Taiwan tetap menjadi masalah paling penting dan paling sensitif dalam hubungan Cina-AS
Dikutip dari The Guardian, seorang pejabat AS mengatakan dalam pertemuan tersebut Biden meminta Xi menekan Iran untuk menurunkan tensi konflik antara Hamas dan Israel.
Biden sendiri usai pertemuan mengatakan hubungan militer AS dengan Cina akan dilanjutkan lagi. Ia menjelaskan tensi yang meningkat selama ini merupakan kesalahpahaman.
"Jadi kami melakukan komunikasi yang langsung, terbuka, dan jelas," katanya.
Ini merupakan kedua kalinya Biden dan Xi bertemu saat menjadi pemimpin kedua negara. Pertemuan sebelumnya digelar di Bali saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
