Prabowo: Bagaimana Kita Mau Bantu Rohingya, Rakyat Sendiri Susah Makan
Calon Presiden Prabowo Subianto turut menyoroti kedatangan pengungsi Rohingya di Pulau Sabang pada Selasa (21/11). Dia mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia sebenarnya terbuka untuk menerima kedatangan para pencari suaka yang dijuluki 'manusia perahu' itu.
Kendati demikian, ujar Prabowo, pemerintah mengaku menemui kendala terkait penyaluran bantuan logistik dan pangan untuk pengungi Rohingnya. Total pengungsi Rohingya yang mendarat di Pulau Sabang berjumlah 220 jiwa yang terdiri dari dari 72 orang laki-laki, 92 orang perempuan, dan 56 anak-anak.
"Sekarang katakanlah mau bantu Rohingya, apa yang bisa kita bantu, rakyat kita sendiri kurang makan. Anak-anak kita sekitar 20% lebih kurang gizi," kata Prabowo saat menjadi pembicara dalam Dialog Publik Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (24/11).
Selain 220 pengungsi di Pulau Sabang, terdapat juga 249 jiwa imigran Rohingya kembali mendarat di pesisir pantai Aceh. Mereka mendarat di kawasan tempat penampungan ikan Lapang Barat Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.
Para imigran tersebut sebelumnya ditolak oleh masyarakat Jangka Bireuen, hingga kemudian mendarat di Aceh Utara. Mereka kembali mendapat penolakan dari masyarakat Aceh Utara hingga kapal yang mengangkut pengungsi didorong lagi ke lautan. Akhirnya, para imigran Rohingya itu mendarat di wilayah Lapang Barat Bireuen.
Prabowo mengganggap kedatangan pengungsi Rohingnya secara masif saat ini memicu efek samping. Dampaknya bisa terasa kepada warga Aceh dan sekitarnya.
"Tadinya kita terima Rohingnya, sekarang kasihan rakyat Aceh, Sumatera Utara. Ini saya bicara sebagai praktisi," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan untuk Palestina, pemerintah telah mengirimkan bantuan kepada masyarakat di Gaza. Ia juga menjelaskan kawasan tersebut membutuhkan bantuan seberat 1.000 ton per hari.