204 Juta Data Pemilih Diduga Bocor, Timnas AMIN Ingatkan KPU Waspada

Amelia Yesidora
1 Desember 2023, 12:39
Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) mengumumkan sejumlah nama baru anggota Timnas AMIN di Jakarta, Selasa (21/11/2023). Timnas AMIN menambah sejumlah posisi dalam jajaran Timnas, mul
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.
Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) mengumumkan sejumlah nama baru anggota Timnas AMIN di Jakarta, Selasa (21/11/2023). Timnas AMIN menambah sejumlah posisi dalam jajaran Timnas, mulai dari Dewan Pembina, Pelatih, Dewan Pertimbangan, Dewan Penasehat, Deputi Dewan Pakar, serta Tim Kampanye Daerah yang diisi oleh sejumlah tokoh politik, kyai dan aktivis yang semuanya mencapai 700 orang.

Co-captain Tim Pemenangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar  atau Timnas AMIN Sudirman Said meminta Komisi Pemilihan Umum lebih hati-hati dalam menjaga kerahasiaan data pemilih. Hal itu disampaikan Sudirman menanggapi beredarnya kabar dugaan kebocoran 204 juta data pemilih. 

Menurut Sudirman KPU mesti lebih berhati-hati karena data pemilih adalah tombak kesuksesan Pemilu yang akan dilaksanakan pada Februari mendatang. “Kami tidak mau berspekulasi soal kecurangan ya, tapi kami ingin KPU lebih prudent,” kata Sudirman Said di Jakarta Selatan, seperti dikutip Jumat (1/12). 

Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar sepakat dengan Sudirman Said. Dikonfirmasi secara terpisah, Muhaimin mengatakan KPU tidak boleh teledor dalam menjaga data pemilih. “Kita harus kontrol terus KPU, bantu KPU sukseskan pemilu. Ini menunjukkan bahwa ada upaya sistematis yang akan mengganggu pemilu,” kata Sudirman lagi. 

Jawaban berbeda dilontarkan calon presiden Anies Baswedan. Ia sudah mendengar berita tersebut, namun enggan berkomentar karena belum ada verifikasi data yang bocor itu. Oleh sebab itu, Anies tengah menunggu pernyataan resmi dari KPU.

“Tapi kami merasa keamanan data itu harus dijaga dengan amat serius. Bukan hanya pada aspek sistemnya, tapi juga integritas operator yang melaksanakan,” kata Anies pada wartawan.

Sebelumnya, 204 juta data pemilih Pemilu di situs KPU diduga bocor. Data ini dijual peretas bernama Jimbo senilai US$ 74 ribu atau setara Rp 1,2 miliar di dark web

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...