Pasien Pneumonia Mycoplasma Terdeteksi di Jakarta, Bergejala Ringan
Pemerintah telah mendeteksi adanya kasus pneumonia di DKI Jakarta. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat kembali disiplin menggunakan masker.
"Sudah ada laporan lisan, saat ini sedang dalam tahap konfirmasi oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi di Jakarta, Selasa (5/12) dikutip dari Antara.
Kemenkes masih mengonfirmasikan berapa jumlah pasien pneumonia yang dirawat oleh Dinkes DKI. Imran mengatakan dari informasi yang didapatkan, pasien mengalami gejala ringan dan sedang rawat jalan.
Sebelumnya, Imran mengatakan bakteri penyebab pneumonia anak-anak di Cina, mycoplasma merupakan bakteri umum. Infeksi pernapasan ini juga kerap terjadi sebelum pandemi Covid-19.
"Mycoplasma memang menjadi kasus terbanyak pada kasus pneumonia," katanya.
Pemerintah juga mewaspadai melonjaknya kasus pneumonia misterius di dunia. Juru bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan belum diperlukan pengetatan aturan seperti pembatasan sosial.
“Sampai saat ini, pneumonia pada anak di bawah lima tahun belum ada peningkatan. Tetapi kembali kami imbau untuk tetap waspada,” kata Nadia pada Katadata.co.id melalui pesan singkat, Senin (4/12).
Nadia mengatakan ada lima hal yang dilakukan Kemenkes untuk membendung penyebaran pneumonia misterius, sebagai berikut:
Pertama, Kemenkes bakal memperketat pengawasan kasus itu di seluruh Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD, puskesmas, dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat.
Kedua, menyiapkan RSUD agar mampu menangani kasus pneumonia, sesuai dengan surat edaran masker.
Ketiga, meminta pemerintah provinsi menggalakan kampanye penggunaan masker.
Keempat, setiap bandara dan pelabuhan internasional di Jawa Barat bakal memeriksa penumpang, terutama yang bergejala.
“Kelima, masyarakat yang mengalami gejala flu dan batuk yang tidak biasa, segera konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat,” kata Nadia.