Pembelaan Prabowo Usai Bilang “Ndasmu Etik”, Ganjar: Biar Rakyat Nilai
Calon Presiden RI Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menanggapi ungkapannya ndasmu etik yang ramai disorot. Ucapan itu sebelumnya disampaikan Prabowo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra pada Jumat (15/12).
Menurut Prabowo pernyataan yang viral di media sosial itu sebenarnya hanyalah candaan di antara keluarga Partai Gerindra. Apalagi kata Prabowo Rakornas merupakan forum tertutup dan terbatas yang diikuti oleh internal kader Gerindra.
“Itu kan di dalam di antara keluarga ya kan, tetapi biasa orang Indonesia cari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kita bicara, dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara seperti itu,” kata Prabowo menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kegiatan kampanyenya di Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12). .
Dia pun meminta persoalan itu tidak perlu dibesar-besarkan karena hanya kelakar biasa. Sebelumnya dalam rekaman video yang beredar Prabowo tengah mengomentari isi debat calon presiden (capres) di Komisi Pemilihan Umum yang berlangsung Selasa (12/12).
Dalam video itu Prabowo menyebut “ndasmu etik” saat berkelakar mengenai pertanyaan Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan terhadap dirinya. “Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, etik. Ndasmu etik (kepalamu etik, red.),” kata Prabowo di hadapan para kader partai yang kemudian disambut dengan riuh tepuk tangan dan gelak tawa peserta rapat.
Ganjar Biarkan Publik Menilai
Sementara itu menanggapi pernyataan Prabowo yang viral Calon Presiden RI Ganjar Pranowo mengatakan akan membiarkan publik yang menilai. Ia enggan mengomentari lebih jauh pernyataan Prabowo tersebut.
Hal itu disampaikan Ganjar saat ditanya apakah pernyataan Prabowo Subianto etis diungkapkan oleh seorang capres. "Biar mereka yang jawab dan rakyat," kata Ganjar di Desa Candirejo, Borobudur, Magelang, Minggu (17/12).
Kendati demikian, Ganjar tak memberikan komentar lebih lanjut mengenai hal itu. Dia pun menilai pernyataan Prabowo kemungkinan hanya bercanda.
Terkait etik, Anies saat sesi debat capres bertanya kepada Prabowo bagaimana perasaan dia terhadap putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menetapkan beberapa hakim melanggar aturan etik saat memutuskan permohonan uji materi soal usia capres-cawapres. Prabowo saat sesi debat itu pun menjawab secara hukum putusan MK terkait batas usia minimal capres-cawapres bersifat final dan mengikat.
Oleh karena itu, Prabowo menyebut keputusannya menggandeng putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden, pun tidak melanggar hukum. “Jadi tim saya, para pakar hukum yang mendampingi saya menyampaikan bahwa dari segi hukum tidak ada masalah. Masalah yang dianggap pelanggaran etika, sudah diambil tindakan dan keputusan waktu itu oleh pihak yang diberi wewenang,” ujar Prabowo.