TPN Ganjar Surati KPU, Minta Evaluasi Penggunaan Singkatan Saat Debat
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi penggunaan singkatan dalam debat calon presiden dan wakil presiden selanjutnya. Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud Andi Widjajanto mengatakan TPN telah menyurati KPU perihal evaluasi itu.
"Sudah kami sampaikan secara tertulis yang ini (penggunaan singkatan tidak umum), yang evaluasi kami tentang debat kedua, termasuk penggunaan singkatan, termasuk ketika Mas Gibran bertanya di luar topik," kata Andi saat konferensi pers di media center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12).
Andi mengatakan, TPN berpandangan penggunaan singkatan yang tidak umum dapat merugikan publik yang menyimak. Hal itu bisa terjadi lantaran publik kehilangan substansi dari apa yang ditanyakan lantaran waktu yang terbuang begitu saja.
"Itu yang kami berusaha atasi, supaya debat 3, 4, dan 5 mendorong agar KPU memastikan paslon yang debat itu memberikan pertanyaan yang jelas tanpa bermaksud untuk lebih menonjolkan ketidaktahuan dari calon," kata Andi.
Ia mengatakan TPN telah meminta KPU untuk mengevaluasi penggunaan singkatan tidak umum dalam debat. Andi mengatakan, seharusnya permintaan itu dibahas dalam rapat KPU bersama tim paslon yang dilakukan hari ini.
Sebelumnya dalam debat antar calon wakil presiden yang berlangsung Jumat (22/12) cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menggunakan singkatan saat bertanya pada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar. Dalam pertanyaannya Gibran bertanya pendapat Muhaimin mengenai langkah yang akan dilakukan untuk mendorong SGIE.
Kata SGIE yang disampaikan Gibran saat itu merujuk pada singkatan dari State of the Global Islamic Economy. Namun Muhaimin tidak mengetahui singkatan tersebut sehingga menghabiskan kesempatan menjawab untuk bertanya pada itu SGEI kepada Gibran.