Gempa Bumi Sumedang, Ini Analisis Badan Geologi dan BMKG

Image title
1 Januari 2024, 08:16
Pasien RSUD Kabupaten Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya paska gempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). Pihak RSUD Kabupaten Sumedang memindahkan pasien keluar ruangan guna mengantisipasi runtuhn
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Pasien RSUD Kabupaten Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya paska gempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). Pihak RSUD Kabupaten Sumedang memindahkan pasien keluar ruangan guna mengantisipasi runtuhnya bangunan akibat gempa susulan.
Button AI Summarize

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memaparkan gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, diperkirakan akibat aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Dalam analisis yang disusun oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) itu disebutkan Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, yang sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari terus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dengan nilai laju geser berkisar antara 0,19-0,48 milimeter per tahun. "Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar tersebut," tulis PVBMG dalam rilis resmi Senin (1/1).

Menurut analisis PVMBG, morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan dataran hingga dataran bergelombang, lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal. Wilayah ini secara umum disusun oleh endapan kuarter, yaitu endapan berupa batuan rombakan gunung api (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan danau.

Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. "Endapan kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi."

Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan gunung api yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa yang terjadi pada Minggu (31/12) tersebut berada di koordinat 107,94 BT dan 6,85 LS, berjarak sekitar 1,5 km timur Kota Sumedang, Provinsi Jawa Barat, dengan kekuatan 4,8 magnitudo pada kedalaman 5 kilometer.

Sebelumnya stasiun BMKG pada hari yang sama juga mencatat kejadian gempa bumi pada pukul 14:35:34 WIB dengan magnitudo (M4,1) dan pukul 15:38:10 WIB dengan magnitudo (M3,4).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...