Ganjar Anggap Format Debat yang Bisa Bersahut-sahutan Lebih Menarik
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai perubahan format debat capres-cawapres Pemilu 2024 akan menjadi lebih hidup atau menarik. Ganjar merespons Presiden Joko Widodo yang mengusulkan perubahan format debat.
"Malah, kalau diubah debat akan lebih menarik," kata Ganjar di sela-sela kampanye di Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1).
Ganjar menilai format debat capres-cawapres Pemilu 2024 yang berlangsung saat ini membatasi kuota pertanyaan dan jawaban. Kandidat hanya bisa bertanya dua kali dan hanya dijawab satu kali.
Ganjar mengusulkan sebaiknya format debat diubah dengan menggunakan kuota waktu. "Ini kan kuotanya jawaban pertanyaan, bertanya apa dua kali, dijawab sekali, begitu, ya. Menurut saya, kasih waktu saja, debat hari ini, katakan 3 menit, maka 3 menit bisa bersahut-sahutan," kata Ganjar.
Dia mengaku senang bila saat debat, para kandidat capres-cawapres dapat saling bersahutan mengkonfirmasi argumen satu dengan lainnya. Menurut Ganjar, format debat seperti itu akan jauh lebih menarik.
"Kemarin, ketika Pak Prabowo tanya apa itu kan diperingatkan oleh host gitu waktu tanya ke saya. Pak Prabowo diam dulu, tetapi buat saya nggak (apa-apa), silakan saja wong saya senang kok konfirmasi seperti itu," kata Ganjar.
Namun, Ganjar akan tetap mematuhi format yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "KPU saya kira sudah mengambil sikap. Saya ikut aturannya saja," ujar Ganjar.
Sebelumnya Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN), Andi Widjajanto, mengatakan format debat saat ini membatasi pasangan calon berbicara. "Saat ini konsentrasi paslon bagaimana berbicara sesingkat mungkin, dari dua menit jadi satu menit," kata dia.
Andi mengatakan kecepatan berbicara Ganjar sekitar 120-125 kata per menit, sehingga dengan keterbatasan waktu satu menit, hanya sedikit yang bisa disampaikan. "Kalau kami mensimulasikan ddalam tulisan 125 kata itu sekitar seperempat paragraf," kata dia.