Profil 11 Panelis Debat Keempat Saat Cawapres Bahas Energi dan Pangan

Amelia Yesidora
18 Januari 2024, 15:33
Debat
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (kiri), cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah), dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD (kanan) bergandengan tangan usai mengikuti debat cawarpres di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Button AI Summarize

Komisi Pemilihan Umum bakal menggelar debat keempat dalam putaran pemilihan presiden atau pilpres 2024 pada Minggu (21/1). Untuk mengawal pelaksanaan debat, KPU telah menetapkan dua orang moderator dan 11 orang panelis untuk debat keempat. 

Debat kali ini akan menjadi pertemuan kedua para calon wakil presiden atau cawapres yang berlaga di pilpres 2024.  Khusus di debat keempat, dua orang moderator ini adalah perempuan. Mereka ada pemimpin redaksi SCTV dan Indosiar Retno Pinasti dan pembawa berita MetroTV Zilvia Iskandar. 

“Untuk panelis, kami sudah mendapatkan konfirmasi kesediaan dari 11 orang yang akan kami karantina nanti, Jumat (19/1)” kata Komisioner KPU August Mellaz seperti dikutip Kamis (18/1). 

Sebelas orang panelis ini dipilih sesuai dengan enam topik debat. Mulai dari pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, kemudian pangan. Topik berikutnya adalah agraria, masyarakat adat, dan desa. Bagaimana rekam jejak 11 panelis debat keempat capres?

Profil 11 panelis debat cawapres Minggu (21/1)

1. Profil Panelis Debat Abrar Saleng

Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam Universitas Hasanuddin

Pria yang lahir pada 1963 ini adalah Guru Besar Hukum Pertambangan Universitas Hasanuddin. Ia sudah mengajar di kampus tersebut sejak 1989 hingga sekarang. 

Abrar menimba ilmu di kampus tempat ia mengajar sebelum akhirnya menempuh jenjang doktoral di Bandung. Ia terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Hasanuddin dan Universitas Pejuang Republik Indonesia (dulunya UVRI) pada 1988. 

Gelar master ia lanjutkan di Unhas, masih di jurusan hukum, pada 1994. Lima tahun berselang, ia mendapat gelar doktor hukum dari Universitas Padjajaran, Bandung. 

Melansir laman resmi Unhas, Abrar sudah menerbitkan tiga buku: Hukum Agraria (2010), Hukum Pertambangan (2004), Hukum Sumber Daya Alam (2013). Publikasi ilmiah terbanyak yang ia tulis adalah terkait hukum pertambangan dan kapita selekta hukum sumber daya alam. 

2. Profil Panelis Debat Arie Sujito

Dosen Fisipol UGM

Arie adalah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM. Ia juga menjabat Ketua Ikatan Sosiologi Indonesia. Di kampus tersebut, ia sudah menjadi dosen sejak 1999. 

Arie lulus dari jurusan sosiologi UGM pada 1997 dan melanjutkan master jurusan yang sama pada 2004. Barulah pada 2014 ia memperoleh gelar doktor sosiologi dari kampus yang sama.   

Lelaki ini juga dikenal sebagai pengamat politik. Ketertarikannya adalah pada bidang Demiliterisasi dan Desentralisasi, Dinamika Politik Lokal Indonesia, Pengembangan Desa dan Penguatan Ekonomi Lokal, serta Pengembangan Good Governance dalam Konteks Otonomi Desa.

3. Profil Panelis Debat Arif Satria

Ahli Ekologi Politik Institut Pertanian Bogor

Arif adalah satu-satunya rektor aktif yang menjadi panelis debat kali ini. Sebelumnya ia pernah menjadi panelis KPU pada debat Pilpres 2019. 

Lelaki ini adalah pakar Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Ia menjadi dosen Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB sejak 2010. 

 Arif pernah menjadi penasihat Menteri Perikanan dan Kelautan pada 2012. Ia terlibat dalam penyusunan kebijakan kelautan dan perikanan, termasuk UU Perikanan 31/2004, Revisi UU Pengelolaan Perikanan, serta beberapa Peraturan Pemerintah dan Menteri terkait. 

4. Profil Panelis Debat Dewi Kartika

Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)

Dewi sudah bergabung dengan KPA ini sejak 2007. Namanya juga tercatat sebagai anggota Dewan Global International Land Coalition (ILC) dari Asia.

Aktivis ini memperoleh beasiswa studi transisi agraria di Institute of Social Study (ISS), Den Haag, Belanda pada 2011. 

5. Profil Panelis DebatFabby Tumiwa

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform

Fabby dikenal sebagai pakar transisi energi sekaligus salah seorang pendiri Indonesia Solar Energy Association (ISEA). Lelaki ini juga menjabat sebagai komite eksekutif Lembaga Efisiensi Energi dan Konservasi Energi Indonesia untuk kerjasama kelembagaan.

Namanya sudah malang melintang sebagai penasihat bidang energi. Mulai dari Dewan Penasihat Berkelanjutan GoJek Indonesia serta dewan penasehat Kemitraan Transisi Energi Indonesia (ETP). 

 Tahun lalu, ia diangkat di Grup Konsultatif Tingkat Tinggi (HLCG) dari Percepatan Transisi Energi. Ini adalah prakarsa oleh Departemen Luar Negeri AS, Yayasan Rockefeller, dan Dana Bumi Bezos.

6. Profil Panelis DebatHariadi Kartodihardjo

Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor

Selain sebagai akademisi, Hariadi pernah menjadi Tenaga Ahli Kajian Perum Perhutani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2019. Ia juga menjadi penasihat senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam bidang Kebijakan Tata Kelola (governance) Pengelolaan Sumberdaya Alam. 

Ia sarjana teknologi hasil hutan IPB lulus pada 1981. Pada 1988, ia mendapat gelar magister Ilmu Pengetahuan Kehutanan dari almamater yang sama. Kemudian, gelar doktor juga diraihnya dari IPB pada 1998.

7. Profil Panelis DebatRidwan Yahya

Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Dosen Universitas Bengkulu ini mendapat gelar sarjana kehutanan dari Universitas Hasanuddin pada 1991. Pendidikannya dilanjutkan magister dari University of the Philippines Los Banos, Filipina sepuluh tahun kemudian. Barulah pada 2012, Ridwan mendapat gelar PhD dari Universitas Kyoto, Jepang. 

8. Profil Panelis Debat Rukka Sombolinggi

Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

Ahli masyarakat adat ini adalah alumni jurusan fakultas pertanian Universitas Hasanudin. Gelar master ilmu politik diperoleh dari Universitas Chulalongkorn, Thailand. 

Dirinya sempat bergabung dengan Program Masyarakat Adat Regional UNDP di UNDP Asia Pasific Regional Centre di Bangkok, Thailand pada 2007.

9. Profil Panelis Debat Sudharto Prawoto Hadi

Pakar Manajemen Lingkungan sekaligus Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015 

Ia mengajar di almamaternya, Universitas Diponegoro. Dulunya ia adalah mahasiswa FISIP Undip angkatan 1979. Gelar master lingkungan ia peroleh dari York University pada 1989. Studi doktoral ia rmban di School of Community and Regional Planning University of British Columbia (UBC). 

10. Profil Panelis Debat Sulistiyowati Irianto

Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Idonesia 

Sulistiyowati sempat mengajar di Studi Hukum Masyarakat dan Pembangunan Fakultas Hukum HI sejak 1986. Sebelumnya, ia memperoleh sarjana administrasi negara dari UGM pda 1985. Gelar magister antropologi hukum ia peroleh dari dua universitas: Universitas Leiden dan Universitas Indonesia pada 1990. Gelar doktor di bidang yang sama diperoleh dari UI pada 2000. 

11. Profil Panelis Debat Tubagus Furqon Sofhani

Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Institute Teknologi Bandung.

Tubagus Furqon mendapat gelar sarjana dari ITB pada 1991 dan melanjutkan gelar master di Belanda. Ia menamatkan master pada 1996, di Institute of Social Studies.  Gelar doktoral baru diperoleh 10 tahun kemudian dari University of Illinois, Amerika Serikat.  



Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...