RI Serukan Perdamaian dan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Ferrika Lukmana Sari
21 Januari 2024, 10:36
Palestina
Kementerian Luar Negeri
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury, memimpin Delegasi RI pada Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (GNB) Ke-19 yang berlangsung di Kampala, Uganda pada 19-20 Januari 2024.​
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury, memimpin Delegasi RI pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) Ke-19 yang berlangsung di Kampala, Uganda pada 19-20 Januari 2024.​

Dalam konferensi yang digelar pada Sabtu (20/1), Pahala menggarisbawahi pentingnya semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung akan pentingnya perjuangan bersama negara berkembang untuk mewujudkan kemerdekaan, keadilan, kesetaraan, dan pembangunan.

“Semangat inilah yang harus selalu jadi inspirasi GNB dalam menghadapi berbagai tantangan global, terutama dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa Palestina dan menjaga kepentingan negara berkembang", kata Pahala dalam keterangan resmi, Sabtu (20/1).

Khusus terkait isu Palestina, Indonesia mendesak agar GNB bersatu, mendesak gencatan senjata di Gaza, serta mendorong proses perdamaian dan mengupayakan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Saat ini, terdapat lima anggota GNB yang menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB yang diharapkan dapat membantu menyuarakan posisi bersama GNB terkait Palestina.

Selain di KTT GNB, Pahala juga bertemu dengan Menlu Palestina dan Menlu Afrika Selatan membahas terkait isu Palestina. Dia menekankan, dukungan Indonesia atas perjuangan rakyat Palestina, untuk mencapai solusi jangka panjang dan kemerdekaan.

Dukung Gugatan Afrika Selatan atas Israel

Indonesia juga mendukung gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di International Court of Justice (ICJ). Dengan mendorong GNB untuk menjadi bagian dari solusi global dan konsisten mengedepankan kepentingan negara berkembang, terutama dalam merealisasikan hak atas pembangunan.

“Kita harus menjamin hak negara berkembang melaksanakan pembangunan sesuai dengan prioritas nasionalnya, misalnya melalui hilirisasi industri", ujarnya.

Selain itu, dia menekankan bahwa GNB adalah kekuatan politik yang sangat besar. Anggota GNB saat ini 121 negara, dengan jumlah penduduk sekitar 55% penduduk dunia. "Dengan kekuatan sebesar ini, GNB harus mampu mengubah tata dunia agar lebih mencerminkan keadilan bagi semua," ujarnya.

Di sela-sela KTT GNB Ke-19 di Kampala, Pahala juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan sejumlah negara lainnya, yaitu dengan Menteri Negara Uganda, Menlu Bangladesh, Menlu Belarus, Menlu Nikaragua, Deputi Menlu Malaysia, Deputi Menlu Venezuela, serta Sekjen UNCTAD.

KTT GNB Ke-19 dilaksanakan di bawah Keketuaan Uganda dengan tema “Deepening Cooperation for Shared Global Affluence". Dihadiri 121 negara anggota serta sejumlah negara dan organisasi internasional pengamat. Pertemuan menyepakati empat dokumen, salah satunya Deklarasi Politik GNB yang mendorong terwujudnya perdamaian di Palestina.​

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...