Alasan Menlu Retno Walk Out ketika Israel Beri Pernyataan di DK PBB

Yuliawati
Oleh Yuliawati
25 Januari 2024, 13:47
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam High Level Debate di Dewan Keamanan PBB, New York.
Kementerian Luar Negeri RI
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam High Level Debate di Dewan Keamanan PBB, New York.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan walk out atau keluar dari ruangan ketika Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Gilad Erdan berbicara dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB terkait Palestina.

“Menlu Retno dan ketua delegasi sejumlah negara lainnya keluar ruangan saat watap (wakil tetap) Israel menyampaikan pernyataannya,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, melalui pesan singkat pada Kamis (25/1).

Alasan Menlu Retno walk out karena Dubes Israel juga tidak berada di ruangan saat delegasi Indonesia dan sejumlah negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyampaikan pernyataan dalam pertemuan itu.

“Sebaliknya, delegasi Indonesia dan sejumlah negara OKI juga tidak berada di ruangan saat watap Israel menyampaikan pernyataan,” kata Iqbal.

Sidang Dewan Keamanan soal Palestina-Israel tersebut berlangsung di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/1) waktu setempat.

Dalam pertemuan itu, Retno menyampaikan Indonesia menentang pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menolak pembentukan negara Palestina, setelah perang berakhir nantinya.

“Indonesia menolak keras pernyataan tersebut. Pernyataan ini tidak dapat diterima. Hal ini menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia,” kata Retno.

Guna menghindarkan kemungkinan perang besar-besaran di Timur Tengah, Menlu Retno menekankan tiga hal penting:

1. Gencatan Senjata Segera dan Permanen

Retno mengatakan gencatan senjata secara permanen akan menjadi game changer untuk segala hal. Menlu juga mendesak pihak-pihak terkait agar memulai upaya rekonstruksi pascakonflik dan meneruskan proses solusi dua negara.

Di saat yang sama, penting untuk terus mendukung upaya Senior Humanitarian and Reconstruction Coordinator untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza.

2. Palestina Perlu Segera Diterima sebagai Anggota Penuh PBB

Palestina menjadi anggota penuh PBB merupakan langkah penting untuk mewujudkan solusi dua negara.

“Hal ini penting untuk memulai upaya yang adil dan seimbang dalam solusi dua negara, dan menghentikan agresi brutal Israel,” ujar dia.

3. Hentikan Pasokan Senjata ke Israel

Retno mendesak dunia agar menghentikan aliran senjata ke Israel yang dapat digunakan untuk membantai warga sipil yang tidak bersalah.

“Israel harus bertanggung jawab atas tindakannya, termasuk kekejaman di Gaza. Tidak ada negara yang kebal hukum,” kata Retno.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...