Daftar Lengkap 62 Lembaga Survei Resmi Anggota Persepi di Pilpres 2024

Ira Guslina Sufa
26 Januari 2024, 11:16
Survei
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.
Warga mencoblos surat suara saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (24/1/2024).
Button AI Summarize

Sejumlah lembaga survei kian gencar merilis hasil survei terbaru berkaitan dengan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2024. Mayoritas melakukan pengukuran atas elektabilitas calon legislatif, partai politik dan juga calon presiden dan calon wakil presiden. 

Meski begitu rilis survei oleh sejumlah lembaga kerap mendapat ragam sentimen dari publik. Setiap kali ada lembaga survei yang mengumumkan rilis, media sosial ramai dengan tanggapan mempertanyakan keabsahan hasil survei. 

Perdebatan terbaru mengenai lembaga dan metode pelaksanaan survei baru-baru ini mengemuka lagi setelah media berbasis di Inggris The Economist  mengumumkan hasil survei terbaru. Dalam pengukuran yang dilakukan pada 16 Januari 2024 semula The Economist mengatakan elektabilitas calon presiden  Prabowo Subianto berada di kisaran 50%. Di posisi kedua ada Ganjar Pranowo dengan 23% suara diikuti Anies Baswedan dengan 21% suara. 

Pada Kamis (25/1) media yang telah berdiri sejak 1843 itu  merevisi temuan riset dengan menyatakan Prabowo meraih elektabilitas 47% diikuti Ganjar dan Anies yang masing-masing memiliki elektabilitas 24%. Media ini tidak menjelaskan bagaimana survei dilakukan dan siapa yang menjadi responden, apakah perorangan atau berdasarkan rerata dari sejumlah hasil survei yang digelar sejumlah lembaga di Tanah Air. 

Dalam publikasi yang sudah diperbaharui, redaksi The Economist hanya memberikan catatan atas perubahan yang dilakukan. “Catatan editor 25 Januari 2024: Perhitungan ini telah diperbarui untuk mengecualikan jajak pendapat yang kami anggap tidak dapat diandalkan,” tulis The Economist seperti dikutip Jumat (26/1). 

Perubahan yang dilakukan The Economist mendapat sorotan lantaran dinilai berkaitan dengan kredibilitas lembaga-lembaga survei yang menjadi rujukan media itu untuk membuat agregasi. Hal itu lantaran tidak semua lembaga survei yang mengumumkan rilis survei terutama berkaitan dengan pilpres belakang ini memiliki rekam jejak yang jelas. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...