Prabowo Sorot Isu Upah Pekerja, Bakal Dibahas di Debat Kelima Pilpres
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menganggap kondisi upah minimum provinsi (UMP) di sejumlah daerah belum sesuai dengan keadaan dan biaya hidup layak saat ini. Pengamatan tersebut akan menjadi salah satu poin yang disinggung oleh Prabowo saat melakoni debat kelima pilpres pada Minggu (4/2) mendatang.
Adapun isu yang dibahas dalam debat kelima adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, sumber daya manusia (SDM), teknologi informasi, dan inklusi. Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor, menyampaikan Prabowo sudah mempersiapkan diri sejak jauh hari untuk menjalani debat terakhir jelang pencoblosan pada 14 Februari.
Sebagai Wakil Menteri Tenaga Kerja, Afriansyah mengaku kerap berdiskusi dengan Prabowo terkait ketenagakerjaan dan kesejahteraan pekerja. "Pak Prabowo Insyaallah materinya sudah beliau kuasai, terkait strategi pekerja Indonesia harus sejahtera," kata Afriansyah lewat sambungan telepon pada Rabu (31/1).
Dia mengatakan kubu TKN berupaya untuk memperbaiki regulasi penetapan UMP di daerah. Alasannya, menurut Afriansyah besaran UMP di sejumlah kota besar cenderung kurang ideal dengan perhitungan kebutuhan hidup layak pekerja.
Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang itu menambahkan, perbaikan UMP merupakan salah satu langkah taktis untuk meningkatkan daya tarik investasi di sebuah wilayah. Di sisi lain, kebijakan tersebut juga memberi kesempatan kepada para pekerja untuk hidup layak dan meningkatkan kualitas diri.
Peningkatan kualitas hidup menurut dia membuat pekerja punya daya untuk mengembangkan diri agar mendapat upah yang lebih tinggi. "Seperti DKI, ini kota besar tapi UMP-nya rendah. Ini harus diselaraskan dengan keadaan dan biaya hidup sehingga investasi bisa berjalan aman. Keseimbangan ini perlu juga," ujar Afriansyah lagi.
Adapun Tiga calon presiden (capres) yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo akan melakoni debat kelima pilpres pada Ahad (4/2).
Rakyat Tunggu Gagasan Capres
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, beranggapan bahwa tiga capres bakal saling lempar argumen terkait problem kesejahteraan sosial dan SDM. Dia menilai, dua isu tersebut merupakan persoalan mendasar bagi mayoritas pemilih saat ini.
Bawono menambahkan, urusan kesejahteraan sosial akan mengacu pada strategi tiap-tiap capres untuk menawarkan gagasan terkait penyediaan layanan sosial dalam pemenuhan kebutuhan material masyarakat. Sementara aspek SDM berhubungan dengan pelatihan dan kesempatan memperoleh akses pekerjaan.
“Saya kira pada debat terakhir akan didominasi oleh isu persoalan sehari-hari yang dihadapi oleh sebagian besar warga negara. Umunya soal ekonomi, kemiskinan, harga kebutuhan pokok,” kata Bawono saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Rabu (31/1).
Dia menilai sejumlah topik debat yang menyinggung soal ekonomi dan kesejahteraan merupakan momentum bagi para capres untuk mempromosikan gagasan dan visi-misi di masa kampanye pilpres 2024.