Anies: Banyak Kecurangan Pemilu Terjadi Sebelum Pencoblosan di TPS

Ringkasan
- PDIP mengklaim menemukan dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024, meliputi algoritma yang membatasi perolehan suara Ganjar Pranowo, serta program yang mengunci autentifikasi C1.
- Hasto Kristiyanto menilai kecurangan tersebut terstruktur, sistematis, dan masif, membandingkannya dengan Pemilu 1971 dan 2009.
- Hasto menyindir keterlibatan Presiden Jokowi dalam Pilpres 2024 melalui penggunaan angka empat, yang ia kaitkan dengan penggandaan kekuatan nomor dua (Jokowi).

Tim Nasional (Timnas) AMIN menemukan dugaan kecurangan di Pemilu 2024 banyak terjadi sebelum proses pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan mengatakan banyak kegiatan yang mengarahkan atau mempengaruhi pilihan rakyat.
"Dari temuan sementara, kami menemukan problem yang terbesar bukan di TPS. Tapi problem terbesar yang ditemukan adalah kegiatan-kegiatan pra-TPS," kata Anies di Posko Tim Hukum AMIN, Jakarta Selatan, Selasa (20/2).
Anies memberikan pernyataan usai menggelar pertemuan yang dihadiri dan Muhaimin Iskandar bersama Tim Hukum Nasional (THN) Timnas AMIN
Anies menjelaskan, kegiatan-kegiatan sebelum pencoblosan di TPS itu berhasil mempengaruhi pilihan rakyat. "Sebagian adalah aspirasi yang dipaksakan kepada rakyat. Dan proses itu tidak terjadi kebanyakan di TPS atau sesudah TPS, tapi terjadinya sebelum sampai ke TPS," kata Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan hal itu dapat mengganggu demokrasi di Indonesia. Ia mengatakan, Pemilu harus dijaga integritasnya karena pilar dari demokrasi adalah kepercayaan.
Di sisi lain, Anies mengatakan tak ingin gegabah untuk menyatakan adanya kecurangan. "Kami ingin menghormati rakyat Indonesia, dengan rakyat Indonesia mendapatkan informasi yang akurat, yang matang, yang sudah terverifikasi. Itulah sebabnya, kenapa tim hukum bekerja lengkap," katanya.
Anies mengatakan tim hukum tersebut tersebar di seluruh Provinsi untuk mengumpulkan semua data yang nantinya akan disampaikan saat informasinya telah terkumpul. "Kami tidak akan menyampaikan informasi yang sekedar menimbulkan kontroversi," katanya.