Anies: Banyak Kecurangan Pemilu Terjadi Sebelum Pencoblosan di TPS

Ade Rosman
20 Februari 2024, 16:21
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersiap memberikan keterangan pers di posko pemenangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersiap memberikan keterangan pers di posko pemenangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Tim Nasional (Timnas) AMIN menemukan dugaan kecurangan di Pemilu 2024 banyak terjadi sebelum proses pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan mengatakan banyak kegiatan yang mengarahkan atau mempengaruhi pilihan rakyat.

"Dari temuan sementara, kami menemukan problem yang terbesar bukan di TPS. Tapi problem terbesar yang ditemukan adalah kegiatan-kegiatan pra-TPS," kata Anies di Posko Tim Hukum AMIN, Jakarta Selatan, Selasa (20/2).

Anies memberikan pernyataan usai menggelar pertemuan yang dihadiri dan Muhaimin Iskandar bersama Tim Hukum Nasional (THN) Timnas AMIN

Anies menjelaskan, kegiatan-kegiatan sebelum pencoblosan di TPS itu berhasil mempengaruhi pilihan rakyat. "Sebagian adalah aspirasi yang dipaksakan kepada rakyat. Dan proses itu tidak terjadi kebanyakan di TPS atau sesudah TPS, tapi terjadinya sebelum sampai ke TPS," kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan hal itu dapat mengganggu demokrasi di Indonesia. Ia mengatakan, Pemilu harus dijaga integritasnya karena pilar dari demokrasi adalah kepercayaan.

Di sisi lain, Anies mengatakan tak ingin gegabah untuk menyatakan adanya kecurangan. "Kami ingin menghormati rakyat Indonesia, dengan rakyat Indonesia mendapatkan informasi yang akurat, yang matang, yang sudah terverifikasi. Itulah sebabnya, kenapa tim hukum bekerja lengkap," katanya.

Anies mengatakan tim hukum tersebut tersebar di seluruh Provinsi untuk mengumpulkan semua data yang nantinya akan disampaikan saat informasinya telah terkumpul. "Kami tidak akan menyampaikan informasi yang sekedar menimbulkan kontroversi," katanya.


Reporter: Ade Rosman
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...