TPN Anggap Tak Etis Kabinet Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis

Ade Rosman
26 Februari 2024, 17:07
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (tengah) bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan), dan Ketua TPN Arsjad Rasjid (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan di Gedung High End, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Pertemuan Ketua Umum PDIP Me
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym.
Tim Pemenangan Nasional Ganjar Mahfud.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Jokowi membahas program makan siang gratis yang dicanangkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam rapat rapat kabinet, hari ini. Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD memprotes pembahasan itu karena belum ada pengumuman resmi pemenang pemilihan presiden atau Pilpres 2024.

Juru Bicara TPN, Chico Hakim, mengatakan tidak pantas pembahasan itu di kabinet karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum merampungkan penghitungan suara. “Ini masih proses (Pemilu) yang tidak sebentar, dan suatu hal yang tidak pantas rasanya berbicara tentang program yang diusung salah satu capres dan cawapres dan sudah seakanakan menang,” kata Chico saat dihubungi, Senin (26/2).

Chico mengatakan, proses Pemilu bukanlah hanya sekadar pencoblosan saja. Ia menyebut Pemilu terdiri dari serangkaian yang dalam prosesnya saling beririsan.

Ia pun menyoroti etika dalam berpolitik. Tak hanya menyangkut rapat kabinet hari ini, tapi sejak proses awal pendaftaran Gibran yang merupakan putra Jokowi sebagai cawapres Prabowo pun sudah melanggar etika.

“Ini kita harus bisa melihat bahwa memang etika dalam berpolitik dalam kehidupan keseharian itu sudah sangat jauh dari teman-teman di paslon 02,” katanya.

Di sisi lain, Chico menilai program makan siang gratis pun tak masuk akal dan tak dapat dipaksakan. Program makan siang gratis itu diperkirakan menyedot Rp 450 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan anggaran kesehatan. “Program yang ditawarkan itu pun sebenarnya tidak masuk akal dan tidak sesuai dan tidak bisa disesuaikan dengan postur APBN kita yang sekarang ini sedang dalam keadaan tidak baik,” katanya.

Kabinet Jokowi Kantongi Data untuk Program Makan Siang Gratis

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan alasan pembahasan atakan mengatakan pembahasan program makan siang gratis di kabinet berdasarkan asumsi Prabowo-Gibran memenangkan putaran pertama pemilihan presiden berdasarkan hasil hitung cepat.

"Program yang menjadi quick win daripada presiden terpilih nanti atau pemerintahan mendatang itu pos-posnya sudah bisa masuk," kata Airlangga usai Rapat Terbatas di Istana Negara terkait pangan, Senin (26/2).

Pemerintah sudah mendapatkan gambaran mengenai program makan siang gratis itu. "Jumlah penerima sudah ada, kami sudah punya angka sebetulnya," kata Airlangga yang juga merupakan Ketua Umum Golkar dan bagian dari koalisi kubu Prabowo-Gibran.

Airlangga mengatakan pemerintah sudah mengantongi data ibu hamil dan anak-anak yang menjadi sasaran program tersebut. Dia menyebutkan sasaran tersebut di antaranya anak-anak TK berjumlah 7,7 juta, kemudian SD sebanyak 28 juta termasuk madrasah dan SMP sebanyak 12,5 juta. "Dari angka tersebut kita bisa hitung anggarannya," kata Airlangga.

Airlangga Hartarto menyebut alokasi anggaran makan siang gratis sebesar Rp 15.000 per anak dan merata untuk setiap wilayah di Indonesia. Kendati demikian, besaran anggaran yang tercantum dalam APBN 2025 belum dibagikan karena belum dibahas lebih lanjut.

Reporter: Ade Rosman
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...