Cerita Mahasiswa Penerima KJMU: Banyak Orang Mampu yang Terima Bantuan

Yuliawati
Oleh Yuliawati
7 Maret 2024, 14:43
Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Jakarta.go.id
Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Button AI Summarize

Banyak mahasiswa di Jakarta yang mengeluh karena namanya dicabut dari daftar penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Perubahan data penerima KJMU terkait dengan perubahan kategori kesejahteraan bagi penerima.

Selama ini KJMU membantu pelajar pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) melanjutkan studi ke perguruan tinggi di jenjang diploma atau sarjana. Mereka mendapatkan dana sekitar Rp 1,5 juta perbulan atau sekitar Rp 9 juta per semester.

Aisyah Fitria, salah satu mahasiswa yang masih tercatat sebagai penerima KJMU setelah perubahan kategori penerima. Ia sudah mendapatkan program bantuan KJP sejak duduk di bangku sekolah dasar. Kemudian dia menggunakan dana KJMU untuk biaya di Politeknik Jakarta. "Untuk perubahan KJMU sekarang, alhamdulillah masih menerima," kata Aisyah kepada katadata.co.id, dikutip Kamis (7/3).

Dari hasil pemantauan Aisyah, banyak mahasiswa yang sebenarnya masuk dalam golongan mampu tapi selama ini menerima KJMU.
Sehingga, saat pemerintah provinsi Jakarta mengubah kategori penerima, mereka tak masuk dalam kelompok penerima bantuan.

Padahal, kata Aisyah, mereka berasal dari keluarga yang tinggal di rumah dengan peralatan elektronik lengkap, bahkan memiliki kendaraan pribadi. "Ada yang menerima KJMU tapi di rumahnya memiliki AC, kulkas dua pintu, punya Ipad bahkan mobil," kata dia.

Ketika pemerintah mengubah persyaratan KJMU, Aisyah menganggap mereka yang mampu ini yang mengeluh. "Mereka itu dinyatakan tak layak tapi mengeluh seolah-olah gak punya duit buat bayar kuliah," katanya.

Aisyah menggunakan dana KJMU untuk membiayai kuliah, keperluan materi kuliah, hingga transportasi. "Bisa beli ATK buat kuliah, baju, celana, sepatu, tas dan berbagai buat keperluan kuliah," kata dia.

Bahkan, dana KJMU juga dimanfaatkan untuk mebiayai keperluan makanan sekeluarga. "Buat belanja makanan kayak telur, nugget, ayam, susu dan makanan lain," kata dia.

Aisyah mengatakan keluarganya tergolong tak mampu. Bapaknya seorang buruh dengan gaji Rp 5 juta sebulan. Pendapatan itu untuk membiayai delapan orang anggota keluarga yang terdiri dari dua orang tua dan enam anak.

"Cuma bapak yang bekerja untuk membiayai hidup delapan orang ya bisa dipikirlah ya. Makanya dari duit KJMU itu untuk biaya makan sehari-hari," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...