PAN Tak Terikat Koalisi Prabowo di Pilkada, Bisa Bareng PDIP dan PKS

Muhamad Fajar Riyandanu
23 April 2024, 16:04
pan, pilkada, pdip, pks, prabowo
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/pras.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (tengah) menyapa pendukungya saat safari politik di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (17/1/2024).
Button AI Summarize

Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan tidak akan terikat oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam pengusungan calon kepada daerah pada Pilkada tahun ini. Partai berlogo matahari ini membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai politik di luar KIM dalam pesta politik daerah.

"Kami tidak terikat dengan koalisi Pilpres. Jadi PAN terbuka untuk membentuk koalisi dengan PDIP, PKS, PKB di Pilkada," kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan pada Selasa (23/4).

Terkait koalisi partai politik di Pilkada 2024, PAN mengaku siap berkoalisi dengan partai politik manapun yang memiliki kesamaan pandangan menilai sosok figur politisi yang akan diusung sebagai calon kepada daerah.

Menurut Yandri, kebijakan partai itu berlaku untuk keikutsertaan PAN untuk pemilihan gubernur di 38 provinsi, pemilihan bupati di 415 kabupaten dan 93 pemilihan walikota.

"Yang penting cukup perahunya, calonnya ada, chemistry-nya dapat, itu kami bungkus. Artinya kami tidak tersandera dengan koalisi di Pilpres kemarin," ujar Yandri.

Lebih jauh, PAN telah menyiapkan sejumlah kader partai untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024. Mereka adalah anggota Komisi VI DPR Eko Hendro Purnomo alis Eko Purnomo, Wakil Ketua DPRD Jakarta Zita Anjani dan aktris Lula Kamal.

"Kalau tidak bisa DKI 1, ya kami mengajukan jadi DKI 2," ujarnya. 

Yandri mengatakan sejauh ini parta besutan Zulkifli Hasan itu belum berinisiatif untuk menyatakan diri bergabung ke koalisi tertentu di sejumlah daerah pada Pilkada tahun ini, termasuk untuk pengusungan calon gubernur Jakarta. "Untuk koalisi di Jakarta kami belum," kata Yandri.

PAN, bersama Partai Gerindra, Golkar, dan Partai Demokrat merupakan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM). Koalisi penyokong Prabowo-Gibran itu juga mendapat sokongan dari sejumlah partai non parlemen seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB) Partai Gelora dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).

Direktur Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan bahwa komposisi koalisi partai politik di tingkat lokal akan lebih dinamins dan cair. Ini karena tiap-tiap partai politik merasa punya kader yang dianggap punya elektabilitas untuk diusung menjadi pimpinan atau wakil kepada daerah.

Menurut Agung, Pilkada menjadi momentum bagi para partai politik untuk mengorbitkan kader mereka menjadi pimpinan daerah. Langkah untuk ikut berkoalisi dan mendukung calon kepala daerah dari partai politik lain dilihat sebagi opsi terakhir.

"Konteks di pemilihan lokal ini lebih dinamis. Ketika partai politik punya kader untuk maju, maka untuk apa mendukung pihak yang diusung oleh pihak lain," kata Agung saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Selasa (23/4).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...