Muhaimin Sebut PKB Tunggu Ajakan Prabowo Gabung Koalisi Pemerintahan
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menunggu keputusan apakah nantinya berpeluang masuk dalam koalisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan sikap resmi PKB menunggu komunikasi dengan Prabowo.
"Masuk koalisi atau tidak nanti kita lihat di 20 Oktober, di situ akan terlihat koalisi yang sesungguhnya kayak apa," kata Muhaimin usai menghadiri Ta'arufan sekaligus Pembekalan Calon Kepala Daerah di Makassar, Sulawesi Selatan, seperti dikutip Senin (5/6).
Menurut Muhaimin saat ini tahapan penting untuk pemilihan presiden 2024 sudah selesai. Kubu pemenangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar pun menurut dia telah menitipkan agenda perubahan kepada Prabowo - Gibran yang telah ditetapkan sebagai pemenang pilpres 2024.
Ia pun mengatakan Prabowo telah menerima dengan baik agenda perubahan yang ditawarkan Anies - Muhaimian. Ia berharap program yang sudah disusun kubu Anies - Muhaimin bisa diakomodir dalam agenda nasional pada pemerintahan Prabowo - Gibran.
PKB Dukung Pembentukan Presidential Club
Di sisi lain Muhaimin memberikan dukungan atas rencana Prabowo membentuk 'Presidential Club'. Klub ini rencananya akan beranggotakan para mantan presiden yang masih hidup seperti Joko Widodo (Presiden Ke-7), Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden Ke-6) dan Megawati Soekarnoputri (Presiden Ke-5).
"Ya tentu positif dan itu hendaknya bisa lebih produktif sehingga terjadi keberlanjutan dari pengalaman dan kegagalan,” ujar Muhaimin.
Ia menilai pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing presiden akan berguna bagi bangsa. Muhaimin mengatakan setiap pengalaman tidak boleh diabaikan sehingga tidak mengulang kegagalan.
Berkaitan dengan rencana pembentukan 'Presidential Club' ini Muhaimin mengatakan bisa menyatukan para pimpinan. Dengan demikian, merenggangnya hubungan Jokowi dengan Megawati yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam beberapa waktu terakhir menurut Muhaimin akan indah pada waktunya.
"Pastinya memungkinkan (Presidential Club), karena seiring dengan waktu, kan waktunya melupakan perbedaan dan konflik-konflik yang tidak produktif," ujar Muhaimin lagi.
Sebelumnya Prabowo menyatakan niat untuk membentuk presidential club. Usul ini mendapat sambutan dari istana. Presiden Jokowi bahkan disebut ingin pertemuan antar presiden dan mantan presiden bisa dilakukan secara berkala.