670 Orang Diperkirakan Terkubur karena Tanah Longsor di Papua Nugini
Sekitar 670 orang diperkirakan terkubur akibat bencana tanah longsor besar di Enga, Papua Nugini. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan dampak longsor yang terjadi pada Jumat (24/5) itu lebih besar dari perkiraan awal.
Tanah longsor terjadi pada Jumat (14/5) pukul 03.00 WIB. Saat bencana tersebut terjadi, orang-orang masih tertidur.
"Diperkirakan ada lebih dari 150 rumah kini terkubur," kata Ketua Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB di Papua Nugini, Serhan Aktoprak pada Minggu (26/5) dikutip dari BBC.
Wilayah terdampak tanah longsor ini berada di dataran tinggi Enga yang terletak di utara Papua Nugini. Aktoprak mengatakan tim penyelemat berada dalam risiko karena tanah masih berpotensi longsor.
"Air mengalir dan ini menciptakan risiko besar," katanya.
Hingga Minggu (26/5) baru lima jenazah yang ditemukan. Aktoprak mengatakan beberapa tantangan evakuasi korban tanah longsor ini, salah satunya ketiadaan alat berat.
"Orang-orang menggunakan penggali, sekop, dan garpu pertanian untuk mengeluarkan jenazah yang terkubur," katanya.
Care Australia, lembaga kemanusiaan yang membantu upaya bantuan, memperingatkan bahwa jumlah korban kemungkinan lebih besar. Ini karena banyaknya warga yang bermukim karena konflik suku di wilayah tetangga.
“Kami masih belum mengetahui jumlah pasti korban jiwa akibat tanah longsor," demikian kata juru bicara Care Australia.
Saat ini, masyarakat sudah mulai mendistribusikan makanan dan air kepada mereka yang terkena dampak longsor. Sedangkan pemerintah provinsi mulai mengerahkan bantuan pada hari Senin (27/5).