Jam Sekolah Siswa Berbeda, Prabowo Ubah Nama Makan Siang Gratis

Muhamad Fajar Riyandanu
31 Mei 2024, 14:37
prabowo, makan siang gratis, gerindra
Katadata
Ibu Kantin persiapan makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug Tangerang
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mengubah nomenklatur program Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis. Partai Gerindra mengatakan pembaruan nama program ini untuk menyesuaikan penyaluran pangan kapada siswa dengan waktu sekolah yang berbeda.

Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan,  waktu masuk atau jam sekolah di Indonesia beragam karena ada penerapan masuk pagi dan siang.

“Sehingga apabila dibilang makan siang, itu tidak semuanya siang. Maka namanya diubah jadi Makan Bergizi Gratis,” kata Dasco lewat pesan singkat WhatsApp pada Jumat (31/5).  

Dasco menambahkan, distribusi makan gratis bagi siswa nantinya akan disalurkan dengan menyesuaikan waktu kepulangan para murid. “Karena kalau namanya makan siang nanti PAUD yang pulang jam 10 namanya bukan makan siang," katanya.

Ketua Umum Harian DPP Gerindra itu mengaku belum dapat memberi keterangan lebih lanjut terkait besaran anggaran maupun lokasi prioritas yang akan menjadi sasaran program makan bergizi gratis. Dia menyebut jumlah dana untuk menjalankan program tersebut masih menyesuaikan dengan hasil simulasi.

“Mengenai hal teknis saya belum bisa jawab, apalagi mengenai anggaran karena sedang disimulasikan polanya, itu nanti berpengaruh terhadap anggaran dan distribusi,” ujar Dasco.

Adapun simulasi program makan gratis bagi siswa telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Curug, Tangerang pada 29 Februari lalu. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melakukan simulasi serta memantau uji coba program makan siang gratis Uji coba ini digagas oleh pemerintah kabupaten kota Tangerang secara sukarela.

Menurut Airlangga, Kabupaten Tangerang adalah daerah yang ideal untuk uji coba program tersebut. Alasannya, daerah ini memiliki sekolah dengan tiga tipologi nasional yakni perkotaan, pedesaan, dan pesisir.

Bappenas atau  Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menghitung perkiraan biaya pelaksanaan program makan siang dan susu gratis sebesar Rp 185,2 triliun pada 2025. Angka ini muncul dalam pembahasan di rapat kabinet dipimpin Presiden Jokowi di Istana, Senin (26/2).

Merujuk dokumen bertajuk 'Membangun Fondasi Transformasi 2025: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan' yang menjadi Paparan bahan ini dibahas dalam rapat kabinet pada Senin, 26 Februari 2024, perkiraan kebutuhan dana tersebut untuk beberapa kategori sasaran.

Pertama, pemberian makan siang dan susu gratis membutuhkan dana Rp 100,8 triliun per tahun dengan rincian dana makan siang gratis sebesar Rp Rp 75,6 triliun dan pemberian susu gratis Rp 25,2 triliun. Proyek makan siang dan susu gratis ini dengan asumsi biaya makan siang gratis per hari sebesar Rp 15 ribu per anak dan biaya susu UHT Rp 5 ribu per anak.

Selanjutnya, Bappenas mengasumsikan 57,98 juta anak usia sekolah yang akan menerima paket makan siang dan susu gratis nantinya. Angka tersebut dengan asumsi memenuhi kebutuhan anak sekolah dengan jumlah hari efektif sekolah selama 255 hari per tahun.

Kedua, kebutuhan pendanaan untuk bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil yang juga masuk dalam sasaran program makan siang dan susu gratis. Perkiraannya biaya bantuan gizi untuk balita Rp 75,2 triliun per tahun.

Hitungan ini mengacu pada kalkulasi biaya kepada 30,2 juta balita yang mendapat bantuan Rp 20 ribu per hari. Bantuan gizi itu akan disalurkan secara berkelanjutan selama setahun penuh atau 365 hari.

Ketiga, estimasi alokasi dana untuk bantuan gizi untuk ibu hamil sebesar Rp 9,2 triliun per tahun, yang termasuk dalam bagian program makan siang gratis.

Bappenas mengacu pada data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menghitung 4,8 juta ibu hamil. Para ibu hamil akan mendapat jatah bantuan gizi senilai Rp 20 ribu per hari selama masa kehamilan sepanjang 280 hari kehamilan.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...