Pimpinan Al-Azhar Mesir Janji ke Wapres Mudahkan Seleksi Mahasiswa RI
Wakil Presiden (Wapres) Kyai Haji Ma'ruf Amin melangsungkan pertemuan dengan Wakil Grand Syaikh Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Mohammed Abdel Rahman Al-Duweiny, di Istana Wapres Jakarta pada Jumat (21/6). Pertemuan tersebut membahas penguatan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Al-Azhar.
Abdel Rahman mengatakan masih ada sejumlah rintangan yang harus diselesaikan, salah satunya adalah proses penerimaan mahasiswa asal Indonesia. Dia menyampaikan bahwa Universitas Al-Azhar akan mempermudah proses seleksi atau tahapan penerimaan mahasiswa asal Indonesia mulai tahun ini.
"Kami berkomitmen pada tahun ini proses penerimaan mahasiswa asal Indonesia ke Al Azhar akan akan lebih banyak mendapatkan kemudahan," kata Abdel Rahman dalam konferensi pers seusai pertemuan.
Sejauh ini tercatat ada 15 ribu mahasiswa asal Indonesia yang menempuh studi di Universitas Al-Azhar Kairo. Di sisi lain, ada 500 mahasiswa asal Mesir yang berkuliah di Indonesia.
Wapres Ma'ruf Amin juga berharap pertemuan kali ini dapat menjaring lebih banyak mahasiswa asal Mesir untuk berkuliah di Indonesia, terutama di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan kerja sama pertukaran mahasiswa antara Indonesia dan Mesir dapat ditingkatkan. Menurut Masduki, upaya tersebut selaras dengan tujuan untuk menyebarkan nilai-nilai islam moderat di Indonesia.
"Sebagai dua negara yang berbasis islam moderat, supaya kerja sama ini terus diintensifkan," ujar Masduki.
Senada dengan Masduki, Abdel Rahman menyebut kerja sama ini berdampak positif pada dua negara. Dia menyebut alumni Universitas Al-Azhar Kairo asal Indonesia cenderung dapat menyebarkan ajaran Islam dengan nilai-nilai moderat.
Lebih jauh, Abdel Rahman berharap para mahasiswa Indonesia yang belajar di Al Azhar dapat kembali ke Indonesia untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi dalam Islam yang sesuai dengan pemahanan Al-Qur'an dan Sunnah.
"Yang penting nantinya untuk disebarkan kepada masyarakat di Indonesia, baik kerukunan antar sesama umat islam maupun kerukukan dengan pemeluk agama lain. Sehingga dapat menghasilkan sebuah masyarakat yang tentram dan penuh keharmonisan," ujar Abdel Rahman.