Duduk Perkara Dekan FK Unair Dipecat Usai Tolak Program Dokter Asing

Ameidyo Daud Nasution
4 Juli 2024, 11:47
dokter, unair, dokter asing
Instagram/FK Unair
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof. Dr. dr. Budi Santoso. Foto: Instagram:FK/Unair
Button AI Summarize

 Universitas Airlangga membenarkan pemberhentian Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG.(K) sebagai Dekan Fakultas Kedokteran. Unair juga menjelaskan alasan pemecatan Budi dari posisinya.

Budi sebelumnya dikabarkan dipecat sebagai Dekan FK Unair karena menolak dokter asing. Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair Martha Kurnia Kusumardhani mengatakan alasan pemberhentian Budi bersifat internal.

"Ini kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola lebih baik guna penguana kelembagaan di lingkungan FK Unair," kata Martha, Kamis (4/7) dikutip dari Antara.

Martha mengatakan Unair berterima kasih atas pengabdian Budi selama menjadi dekan. Ia mengatakan FK Unair akan terus memberikan kontribusi poisitif bagi negara.

Kabar pemecatan Budi awalnya beredar di grup WhatsApp Dosen FK Unair pada Rabu (3/7). Ia berpamitan kepada 300 anggota grup WA usai menerima pemberhentian dari Rektoran Unair.

"Per hari ini saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan ikhlas," katanya.

Saat dikonfirmasi media, Budi membenarkan pemecatannya terkait pernyataannya soal penolakan program dokter asing. Ia menilai ada perbedaan antara pimpinan Unair dengan dirinya soal program Kementerian Kesehatan itu.

"Saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," katanya.

Budi dalam sebuah pernyataan sempat mengatakan ketidaksetujuannya atas program dokter asing yang digagas Kemenkes. Menurutnya, 92 fakultas kedokteran di Indonesia bisa meluluskan dokter berkualitas.

"Secara pribadi dan institusi, kami dari fakultas kedokteran tidak setuju," katanya pada Kamis (27/6).

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...