Obama Belum Nyatakan Dukung Kamala Harris di Pilpres AS, Ada Apa?

Ameidyo Daud Nasution
22 Juli 2024, 16:54
obama, kamala harris, joe biden
ANTARA FOTO/REUTERS/Brandon Bell/foc/cf
Brandon Bell Mantan presiden Barack Obama berbicara kepada pemilih sehari sebelum pemilihan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Senin (2/11/2020).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Dukungan dari sejumlah politisi Demokrat kepada Kamala Harris untuk maju dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat mulai bermunculan. Harris didukung oleh beberapa tokoh, salah satunya Presiden Joe Biden.

Nama-nama politisi Demokrat seperti mantan Presiden AS Bill Clinton, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, hingga Gubernur California Gavin Newsom telah mengumumkan dukungan.  Meski demikian, tak ada nama Barack Obama yang resmi memberikan dukungan kepada Wakil Presiden AS itu.

Usai Biden mundur dari pencalonan, Obama tak sekalipun memberikan sinyal dukungan kepada Harris. Presiden ke-44 AS itu hanya memberikan pujian kepada Biden yang rela mengundurkan diri dari pencalonan. Ia juga mengatakan Partai Demokrat akan menyiapkan calon yang akan maju melawan Donald Trump.

"Saya memiliki keyakinan yang luar biasa bahwa para pemimpin partai akan mampu menciptakan sebuah proses yang akan menghasilkan calon yang luar biasa.” kata Obama, dikutip dari New York Times, Senin (22/7).

Politisi Partai Republik menyebut hal itu adalah gestur penolakan Obama terhadap Harris. Namun, sejumlah orang dekat Obama mengatakan sang mantan presiden mencoba menempatkan diri sebagai negarawan yang tak memihak dalam intrik Partai Demokrat.

Wakil Presiden AS ikuti KTT ke-18 Asia Timur
Wakil Presiden AS ikuti KTT ke-18 Asia Timur (ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Afriadi Hikmal/aww.)

Empat tahun lalu, Obama mengambil sikap serupa saat sekutu Biden mendesaknya untuk menyatakan dukungan. Orang-orang dekat Obama mengatakan pernyataan dukungan secara dini akan menjadi kesalahan politik.

Namun, mereka yakin peran Obama akan lebih besar ketika Partai Demokrat telah mengambil keputusan pada Agustus mendatang. "(Obama) akan menyatukan partai setelah kita memiliki calon," kata seseorang yang akrab dengan pemikiran Obama.

Namun, ada pula pertimbangan lain yang membuat Obama hati-hati menjatuhkan pilihan. Hal ini terkait potensi memburuknya hubungan Obama dengan Biden yang merupakan mantan Wakil Presidennnya.

USA-BIDEN/OBAMACARE
USA-BIDEN/OBAMACARE (ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Milli /WSJ/dj)

Orang-orang di lingkaran Obama mengatakan Biden tak pernah sepenuhnya memaafkan Obama karena diam-diam mendukung Hillary Clinton pada Pilpres 2016. Pada Pilpres 2016, Biden sempat masuk bursa pencalonan, namun memutuskan tak ikut. Tak hanya itu, Biden juga disebut tak senang saat Obama mengatakan kepadanya agar mempertimbangkan lagi untuk tidak ikut Pilpres 2020.

Namun, seorang mantan pejabat Gedung Putih mengatakan tokoh berusia 62 tahun itu hanya tak ingin tergesa-gesa menjatuhkan pilihan kepada Harris.

Joe Biden telah mengumumkan keluarnya ia dari pencalonan Presiden AS dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat. Mundurnya Biden terkait tekanan yang terus meningkat dari anggota partainya sendiri untuk keluar dari upaya pencalonan kembali melawan Trump.

“Saya percaya bahwa ini adalah kepentingan terbaik bagi partai saya dan negara bagi saya untuk mundur dan hanya fokus pada pemenuhan tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya,” tulis Biden dalam akun Instagramnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...