Setia Usung Anies di Pilkada Jakarta, PKS Belum Putuskan Soal Gabung dengan KIM

Muhamad Fajar Riyandanu
7 Agustus 2024, 20:01
anies baswedan, pilkada jakarta, pilkada, pks, koalisi indonesia maju, kim
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) berswafoto dengan warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jl. Jend. Sudirman, Jakarta, Minggu (4/8/2024).
Button AI Summarize

Partai Keadilan Sejahtera alias PKS mengaku masih setia mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun ini.

Pernyataan tersebut merupakan tanggapan terkait isu PKS yang disebut akan merapat ke dalam barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus sebagai saluran pendukung Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta

"Sampai saat ini belum ada pengumuman resmi dari DPP PKS soal gabung dengan KIM atau tidak gabung," kata Juru Bicara PKS Pipin Sopian lewat pesan singkat WhatsApp pada Rabu (7/8).

Pipin menambahkan, sikap PKS saat ini masih tercermin dari tindakan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS yang telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies-Sohibul Iman pada Juni lalu.

Meski begitu, Pipin mengakui bahwa pengusungan Anies-Sohibul Iman untuk maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta masih menunggu partai politik (parpol) lain yang akan berkoalisi.

Pasalnya, raihan suara PKS dalam pemilihan legislatif (Pileg) DPRD Jakarta 2024 masih belum memenuhi batas minimal perolehan kursi DPRD untuk bisa mendaftarkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur secara mandiri pada Pilkada Jakarta tahun ini.

Pasal 40 Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota mengatur setiap parpol atau gabungan parpol harus memperoleh 20% kursi di DPRD untuk bisa mengusung kandidat. Adapun jumlah kursi di DPRD Jakarta sejumlah 106 kursi.

Lewat hitung-hitungan tersebut, parpol atau gabungan parpol minimal membutuhkan 22 kursi DPRD hasil pemilu 2024 untuk dapat mendaftarkan calon gubernur dan wakil gubernur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada Pileg tahun ini, PKS menjadi parpol dengan perolehan suara tertinggi dalam Pileg 2024 DPRD Jakarta dengan raihan 1,01 juta pemilih atau 16,68% dari total suara sah. Hasil simulasi Litbang Kompas menghitung PKS meraih 18 kursi DPRD Jakarta pada Pileg tahun ini.

"Deklarasi Anies-Sohibul Iman sudah dilakukan PKS. Masalah pasangan ini akan berlayar atau tidak menunggu partai lain yang akan berkoalisi. Karena kursi PKS masih kurang," ujar Pipin.

Pada kesempatan tersebut, Pipin menganggap adanya upaya untuk membentuk poros tunggal dalam Pilkada Jakarta merupakan hal yang negatif. Dia menilai opsi penerbitan calon tunggal pada kontes elektoral di ibu kota merupakan kekeliruan dan anomali di tengah kondisi Jakarta sebagai wilayah padat penduduk.

"Poros tunggal membuat pilihan warga Jakarta jadi semakin terbatas. Kotak kosong tentu tidak mewakili masyarakat yang beragam," ujar Pipin.

Selain PKS, Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies untuk maju sebagai bakal calon gubernur Jakarta.

NasDem tercatat memperoleh 545.235 suara atau sekira 11 kursi DPRD Jakarta 2024-2029. Sementara PKB mengantongi 470.682 suara yang jika dikonversikan menjadi 10 kursi.

Kendati demikian, PKS, NasDem dan PKB sejauh ini belum mendeklarasikan diri untuk sama-sama membentuk koalisi sebagai langkah kepastian Anies maju di Pilkada Jakarta tahun ini.

Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB Bidang Kerjasama Luar Negeri, Luluk Nur Hamidah mengatakan partainya masih berkomitmen mendukung Anies Baswedan dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta tahun ini. Mereka akan mengutamakan Anies sebagai sosok yang diusung maju sebagai calon gubernur Jakarta.

"Sampai saat ini kami belum berubah. Masih menempatkan Mas Anies sebagai prioritas pertama untuk Pilkada Jakarta," kata Luluk lewat pesan singkat WhatsApp pada Senin (5/8).

Luluk mengaku tak tahu menahu ihwal kabar PKB yang bakal merapat ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus sebagai saluran pendukung Ridwan Kamil dalam Pilgub Jakarta. "Soal KIM plus, saya tidak faham," ujarnya.

Ia juga meminta para elit politik untuk mencegah adanya calon tunggal dalam Pilgub Jakarta. Luluk berharap, petinggi parpol dapat memberikan beragam tawaran sosok calon gubernur kepada rakyat Jakarta. "Partai politik jangan main kunci mengunci, apalagi membuat cuma satu poros," kata Luluk.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...