BPOM Beri Akses Khusus untuk Tiga Obat Cegah Wabah Cacar Monyet
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendapat tugas untuk mempercepat proses registrasi obat-obat untuk pencegahan wabah cacar monyet atau monkeypox (Mpox). BPOM mengatur pengadaan secara khusus tiga jenis obat untuk mencegah penyebaran wabah Mpox di dalam negeri.
Ketiga obat tersebut yakni teco virimat, cidofovir, dan bryn cidofovir.. “Ketiga obat ini sudah diproduksi dan lewat Kemenkes akan beri akses khusus bisa masuk ke Indonesia," ujar Kepala BPOM Taruna Ikrar di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (27/8).
Taruna mengatakan langkah ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan organisasi kesehatan dunia atau WHO yang menetapkan cacar monyet sebagai wabah ancaman kesehatan global yang serius.
"Tentu kita berharap bahwa Indonesia memiliki kesiapan dalam menyiapkan, baik dalam bentuk obat-obatan ataupun berupa vaksin," kata dia.
BPOM dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah menyiapkan 7.600 dosis vaksin cacar monyet.
Kementerian Kesehatan mencatat wabah Mpox pertama kali masuk ke Indonesia pada 20 Agustus 2022, dengan satu kasus konfirmasi. Pada 2023, Indonesia kembali melaporkan kasus Mpox, yakni sebanyak 73 kasus konfirmasi, dan pada 2024 sebanyak 14 kasus. Total kasus di Indonesia hingga saat ini adalah 88 kasus.
Secara rinci, kasus tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus, Jawa Barat 13 kasus, Banten 9 kasus, Jawa Timur 3 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 kasus, dan Kepulauan Riau 1 konfirmasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas soal Mpox di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (27/8). Jokowi memberi instruksi kepada para jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju untuk meningkatkan kewaspadaan penyebaran Wabah Mpox.
Arahan tersebut berkenaan dengan Indonesia yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali pada 1-3 September mendatang Forum internasional itu bakal dihadiri 1.500 peserta dari 51 negara, sebanyak 22 negara di antaranya berasal dari Afrika.
Dalam rapat terbatas kali ini, Jokowi turut mewaspadai peningkatan wabah cacar monyet di Kongo. "Saya juga minta betul kewaspadaan kita terkait dengan penyebaran wabah Mpox, karena yang saya baca kasus sangat meningkat di Kongo," kata Jokowi saat membuka sesi rapat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta para peserta rapat untuk meningkatkan upaya preventif selama pelaksanaan IAF pada awal September mendatang. Jokowi menegaskan perlunya tindakan pencegahan yang serius dan khusus, terutama ditujukan kepada delegasi yang datang dari Afrika.
Selain fokus pada Bali sebagai lokasi pelaksanaan IAF, Jokowi juga mendesak agar pengawasan di semua pintu masuk internasional di Indonesia segera diperketat. Jokowi pun menyarankan agar langkah-langkah pencegahan yang pernah diterapkan saat pandemi Covid-19 menjadi rujukan untuk menghadapi potensi penyebaran penyakit baru ini.
"Saya minta segera protokol kesehatan dan disosialisasikan secara masif mengenai ini," kata Jokowi.