Kebakaran Pos Bloc Pasar Baru, Diduga karena Korsleting Listrik
Pos Bloc Pasar Baru di Jalan Pos, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat mengalami kebakaran pada Selasa dini hari (10/9). Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan atau Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal menyampaikan, kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
"Total kami mengerahkan 14 unit mobil pemadam dengan kekuatan sebanyak 56 personel," kata Asril saat dihubungi di Jakarta, Selasa (10/9).
Suku Dinas Gulkarmat menerima informasi kejadian kebakaran pada Selasa sekitar 00.43 WIB dini hari. Informasi berasal dari laporan warga yang datang ke pos pemadam kebakaran di Pasar Baru.
Pengerahan awal melibatkan sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran atau damkar dari Pos Pasar Baru dan Masjid Istiqlal. Saat mobil damkar tiba di lokasi sekitar pukul 00.50 WIB kondisi api sudah membesar.
Setelah tiba di lokasi, petugas segera melakukan proses pemadaman untuk mengatasi kobaran api. Usai penanganan selama lebih dari 30 menit, api baru bisa dipadamkan dan proses pemadaman memasuki tahap pendinginan sekitar pukul 01.33 WIB dini hari.
"Kejadian tidak sampai mengakibatkan korban jiwa maupun luka berat. Area yang terbakar mencapai sekitar 1.000 meter persegi dengan taksiran kerugian sekitar Rp 2 miliar," ujar Asril.
Sementara itu, perwira piket hari ini, Mulandono menjelaskan bahwa kejadian kebakaran diketahui berasal dari salah satu bangunan kedai kopi di Pos Bloc atau tepatnya di area dapur kedai. Api berawal dari adanya korsleting listrik di ruangan.
Kemudian, petugas yang ada di lokasi berupaya melakukan penanganan dini menggunakan alat pemadam api ringan atau APAR dan menghubungi petugas Gulkarmat. Akan tetapi, api terus membesar hingga menghanguskan Masjid Al Abror yang terletak tepat bersebelahan dengan bangunan Gedung Pos Bloc.
"Hingga pagi ini petugas kami masih siagakan dan lakukan penyiaran mengantisipasi penyalaan kembali. Saat ini juga tinggal pembongkaran yang di langit-langit untuk peredam panas karena susah kalau udah kebakaran, harus dipotong. Kami menargetkan jam 09.00 WIB selesai," kata Mulandono.
