Survei Litbang Kompas: Publik Ingin Prabowo Perbaiki Ekonomi di 100 Hari Pertama
Survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas menunjukkan mayoritas publik memiliki keyakinan akan pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Dalam survei yang digelar pada 12-23 Oktober 2024 sebanyak 64,4% responden yakin ada setidaknya satu program janji kampanye yang berhasil diwujudkan.
Dari 540 responden yang tersebar di 38 provinsi hanya 17,6% yang menyatakan tidak yakin ada program yang terwujud. Sebanyak 15,1% sangat yakin dan 2,9% tidak tahu.
Dalam survei tersebut responden meyakini program pertama yang akan terwujud adalah bidang penguatan sektor ekonomi dengan 48,7%. Selanjutnya program perbaikan Pendidikan dan Kesehatan dengan 23,4% diikuti peningkatan kesejahteraan 15,2%.
Program yang yang hanya dipercaya oleh di Bawah 5 total responden adalah pengelolaan lingkungan hidup, peningkatan pertahanan keamanan. Hanya 0,4% responden yang berharap Prabowo bisa menyelesaikan pemberantasan korupsi.
Selain itu Litbang Kompas menemukan sebanyak 50,6% responden menyatakan Langkah penting yang harus dilakukan dalam menjaga stabilitas politik dalam negeri adalah menjaga kesatuan dan kerukunan rakyat. Selanjutnya sebanyak 31,5% menyatakan menjaga kebebasan berpendapat pribadi dan kelompok. Adapaun 8,4% lainnya menyatakan Prabowo perlu mengurangi ketegangan politik di akar rumput.
Sebanyak 4,2% responden menginginkan Prabowo memperkuat dialog antar partai. Hanya 5,3% responden yang tidak memberikan pendapat.
Selanjutnya dalam bidang ekonomi mayoritas responden menginginkan Prabowo memprioritaskan pengurangan pengangguran dengan 59,1%. Selanjutnya dalam penguatan usaha kecil mikro dan menengah atau UMKM dengan 24,5% dan pengendalian inflasi 5,7%.
Sebanyak 3,9% responden lainnya menginginkan adanya reformasi dan peningkatan investasi asing sebanyak 3,6%. Hanya 1,6% responden yang berharap Prabowo meningkatkan sektor pertanian.
Survei yang dilakukan Kompas secara umum menunjukkan isu kesejahteraan sosial menjadi fokus utama yang paling krusial untuk ditangani oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Alasan utama mengapa sektor ekonomi mendapat perhatian besar dari masyarakat adalah adanya ancaman risiko dari dampak geopolitik global dan suku bunga tinggi di negara-negara maju yang berpotensi berdampak negatif terhadap Indonesia.
Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 sebesar 3,2%, sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Di dalam negeri, gejala deindustrialisasi dan berbagai tantangan ekonomi seperti inflasi menambah kekhawatiran publik terhadap daya beli masyarakat.
Sementara itu kontribusi ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional juga menghadapi tren penurunan, dari 24,3% pada 2010 menjadi 21,4% pada triwulan II-2024. Kondisi ini dinilai mencerminkan tantangan serius dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi nasional di tengah persaingan global yang semakin ketat.