Badan Gizi: Pemerintah Tolak Skema Pinjaman untuk Program Makan Bergizi Gratis
Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan belum ada bantuan luar negeri yang mengalir ke Indonesia untuk program makan bergizi gratis. Padahal, Cina dan Inggris sebelumnya telah menyatakan komitmen mereka untuk mendukung pelaksanaan program tersebut.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengatakan bahwa pemerintah hanya akan melirik bantuan dalam bentuk hibah. Dadan menegaskan pihaknya bakal menolak segala bantuan luar negeri berbentuk pinjaman atau loan.
“Pinjaman pasti tidak akan mungkin diambil karena pemerintah ingin kemandirian bangsa. Dan untuk hibah sejauh ini belum ada,” kata Dadan saat ditemui di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (2/12).
Pemerintah juga tidak akan berencana untuk mengambil inisiatif menagih komitmen Cina dan Inggris ihwal janji penyaluran bantuan terhadap pelaksanaan makan bergizi gratis. “Program makan bergizi itu inisiatif pemerintah, dan kita akan lakukan secara mandiri. Kita tidak tergantung dengan luar negeri,” ujar Dadan.
Sebelumnya, Pemerintah Inggris berkomitmen untuk mendukung program makan bergizi gratis di masa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu merupakan salah satu kesepakatan yang tertuang dalam dokumen pernyataan bersama atau joint statement tentang Kemitraan Strategis Baru antara Indonesia dan Inggris.
Rilis joint statement itu terbit setelah pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Downing Street, London pada Kamis (21/11).
Pemerintah Inggris menyadari pentingnya nutrisi yang baik dalam mendukung perkembangan pikiran dan pendidikan anak-anak. Otoritas Inggris juga mengapresiasi inisiatif Pemerintah Indonesia untuk menyediakan makanan gratis guna mencapai visi Indonesia Emas 2045.
“Untuk itu, kami menyambut baik kemungkinan kerja sama, termasuk melalui berbagi praktik terbaik dan pelajaran yang telah dipelajari di bidang ini,” tulis joint statement tersebut, dikutip dari website Pemerintahan Inggris, Jumat (22/11).
Selain Inggris, Cina turut menyatakan komitmen untuk turut mendukung program makan bergizi gratis yang tengah disiapkan pemerintahan Prabowo Subianto. Bantuan itu dikucurkan Cina melalui melalui pendanaan 'Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia'.
Komitmen itu dibacakan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Cina yang disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan Cina yang akan mendukung program prioritas Pemerintah Indonesia ini telah lebih dulu melaksanakan kebijakan makan gratis untuk rakyat mereka.
"Ya mereka (Pemerintah Cina) akan mendukung, karena mereka juga sudah melaksanakan makan bergizi di sini," kata Airlangga kepada wartawan di Hotel Peninsula, Beijing seperti dikutip Selasa (12/11).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Pemerintah Cina berkomitmen untuk membantu program makan bergizi gratis yang dirancang pemerintahan Prabowo Subianto.
Prasetyo mengatakan, model bantuan yang akan disalurkan oleh Pemerintah Cina tak melulu dalam bentuk pendanaan uang, tetapi juga dapat berupa keperluan logistik atau bahan pangan.
“Bentuk bantuannya macam-macam sebenarnya, sesuai dengan yang kita butuhkan. Pemerintah Cina menyampaikan komitmen untuk ikut membantu menyukseskan program makan bergizi gratis,” kata Prasetyo saat ditemui seusai rapat kerja dengan Komisi XIII DPR di Gedung Nusantara II Senayan, Jakarta pada Rabu (13/11).