Eks Menhan Korsel Berupaya Bunuh Diri usai Ditangkap karena Darurat Militer
Dampak pemberlakuan darurat militer yang gagal di Korea Selatan terus terjadi. Mantan Menteri Pertahanan Korsel, Kim Yong-hyun, mencoba bunuh diri saat ditahan di Pusat Penahanan Seoul Dongbu terkait tuduhan pemberontakan dalam peristiwa pekan lalu tersebut.
Kim Yong-hyun mencoba menggantung diri dengan tali di dalam kamar mandi Pusat Penahanan Seoul Dongbu, timur Seoul, pada Selasa (10/12) pukul 23.52 Selasa malam.
Kejadian tersebut terjadi tak lama sebelum pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan Kim. Kementerian Kehakiman mengatakan saat ini Kim Yong-hyun dalam kondisi stabil.
"Ada pengiriman petugas segera untuk menghentikannya," kata pernyataan Kementerian Kehakiman, dikutip dari kantor berita Yonhap pada Rabu (12/11).
Seusai mencoba bunuh diri, Kim Yong-hyun mendapatkan perawatan dari tim medis. Hasil pemeriksaan menyatakan kondisinya stabil tanpa ada masalah kesehatan atau kelainan.
"Tidak ada kelainan, dan saat ini dia ditahan dalam kondisi normal," ujar rilis Kementerian Kehakiman.
Kim secara resmi ditangkap pada Rabu dini hari atas tuduhan membantu Presiden Yoon Suk Yeol dalam melakukan pemberontakan melalui pemberlakuan darurat militer.
Jaksa mencurigai ia sebagai pihak yang mengusulkan dekret darurat militer kepada Presiden Yoon, sekaligus memerintahkan pengerahan militer ke kompleks gedung parlemen dan markas Komisi Pemilihan Umum.
Menurut hukum Korea Selatan, siapa pun yang terlibat dalam perencanaan pemberontakan dapat dihukum mati, penjara seumur hidup, atau hukuman penjara minimal lima tahun.
Komisaris Jenderal Layanan Pemasyarakatan Korea Selatan, Shin Yong-hae, mengatakan bahwa Kim Yong-hyun ditahan di sel pelindung setelah upaya bunuh dirinya. Kim kemudian dibawa untuk diinterogasi lebih lanjut oleh jaksa di pusat penahanan pada Rabu sore.
Namun, anggota parlemen Jung Chung-rai dari Partai Demokrat menyatakan bahwa Kim Yong-hyun mungkin melakukan tindakan ekstrem karena merasa 'difitnah'.
Politikus partai oposisi utama pemerintah itu menyatakan jaksa cenderung menargetkan Kim Yong-hyun, sembari melepas perhatian kepada Presiden Yoon terkait dugaan dekret darurat militer tersebut.
Menteri Kehakiman Park Sung-jae membantah anggapan tersebut. "Seseorang yang mencoba bunuh diri kemungkinan memiliki berbagai alasan, dan saya tidak bisa mengetahui hal itu," kata Park Sung-jae.
Sebelumnya, Kepala Unit pasukan khusus Korsel, Kolonel Kim Hyun-tae mengatakan pasukannya menjadi korban perintah dari Menhan Kim. Kim Hyun-tae juga mengaku akan bertanggung jawab secara hukum atas tindakan tersebut/
Kepala unit pasukan khusus Korea Selatan, yang dilibatkan dalam penerapan darurat militer pekan lalu, menyebutkan bahwa para prajuritnya menjadi korban yang dimanfaatkan oleh mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun.
"Pasukan unit 707 adalah korban yang paling malang yang dimanfaatkan oleh mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun," kata Kim pada Senin (9/12) dikutip dari Antara.