Pemerintah Bakal Kirim Alumni LPDP ke Daerah Transmigrasi, Siapkan Petani Modern
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkapkan pemerintah sedang merancang program transmigrasi dalam masa transisi. Program ini disiapkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di daerah transmigrasi.
Menurut Iftitah, dalam rencana awal pemerintah akan melaksanakan transmigrasi patriot. Progam ini mengutamakan pengiriman orang-orang terdidik dan terlatih ke daerah transmigrasi.
"Kami tidak lagi mengirim orang-orang yang tidak terampil dan tidak terdidik ke daerah transmigrasi, tetapi kita berharap yang dikirim ke daerah transmigrasi adalah orang-orang yang terdidik dan betul-betul terlatih," ujar Iftitah seperti dikutip, Jumat (10/1).
Iftitah menjelaskan untuk menghasilkan tenaga kerja terdidik dan terlatih dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima tahun, termasuk untuk mempersiapkan lulusan sekolah yang memenuhi syarat. Karena itu, pemerintah berencana mengirimkan alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang memiliki kewajiban 2N+1 ke daerah transmigrasi.
Program 2N+1 adalah ketentuan pengabdian yang harus dipenuhi oleh penerima beasiswa LPDP, yaitu mengabdi di Indonesia selama dua kali masa studi ditambah satu tahun secara berturut-turut. Meski demikian, Iftitah menuturkan bahwa pihaknya masih akan melakukan rekrutmen transmigrasi reguler yang nantinya akan dikombinasikan atau hybrid dengan para tenaga kerja terdidik dan terlatih dari alumni LPDP.
"Sehingga kolaborasi ini kita harapkan juga nanti seiring, sejalan. Kami juga sedang mengejar program-program yang terkait dengan hal itu," ujarnya.
Iftitah menambahkan, kementerian telah berkoordinasi dengan Menteri Pertanian mengenai upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat terutama di daerah transmigrasi. Kementrans menurut dia juga akan fokus memajukan pertanian.
"Sehingga para transmigran dan kaum petani tidak lagi dianggap sebagai warga kelas dua, tetapi insyaallah menjadi soko guru dari pembangunan nasional secara keseluruhan," kata Mentrans.
Pertanian Modern
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong petani transmigran untuk melakukan transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sehingga mewujudkan swasembada pangan.
Mentan mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dalam upaya mendukung swasembada pangan. "Kita membangun klaster pertanian (bersama transmigran), membangun episentrum ekonom baru di desa, yaitu klaster pertanian modern, transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern," ujar Amran.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pendekatan secara holistik. Selanjutnya Kementerian Pekerjaan Umum akan membangun fasilitas perumahan bagi petani transmigran, sedangkan Kementan akan mencetak sawah dengan fasilitas alat dan mesin pertanian modern untuk digunakan para transmigran.