Prabowo Reshuffle Kabinet Sore Ini, Mendikti Satryo Dicopot?

Ringkasan
- Presiden Prabowo Subianto akan merombak kabinet hari ini di Istana Negara, termasuk mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
- Selain itu, Prabowo juga akan melantik kepala lembaga baru seperti BPKP, BPS, dan BSSN.
- Reshuffle kabinet dipicu oleh adanya keluhan mengenai menteri yang kurang seirama dalam bekerja, sehingga Prabowo bertekad menyingkirkan pejabat yang tidak serius mengabdi kepada rakyat.

Presiden Prabowo Subianto akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet di Istana Negara, Jakarta hari ini. Salah satu pejabat yang bakal diganti adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.
"Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat,” kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya kepada media pada Rabu (19/2).
Prabowo juga dikabarkan akan melantik sejumlah kepala lembaga. Beberapa yang akan dilantik adalah Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Wacana reshuffle telah muncul selama beberapa waktu belakangan. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku mendapatkan informasi bahwa ada menteri Kabinet Merah Putih yang masih kurang seirama dalam bekerja.
Dasco menyerahkan kepada Prabowo untuk mengevaluasi kinerja menteri. Apalagi Prabowo telah merasakan kerja para pembantunya dalam 100 hari sejak pelantikan.
"Memang saya ada dengar keluhan sedikit, tentang masih ada yang kemudian kurang seirama. Nah apakah itu yang dimaksud, nanti kita akan lihat seperti apa demikian," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/2).
Sebelumnya, Prabowo memberi sinyal akan mengganti menteri yang tidak bekerja optimal setelah 100 hari masa pemerintahan Kabinet Merah Putih. Prabowo menegaskan, ingin membangun pemerintahan yang bersih dan bekerja secara benar demi kepentingan rakyat.
Ketua Umum Partai Gerindra itu akan menyingkirkan pejabat yang tidak serius menjalankan tugas untuk kepentingan rakyat. Hal itu disampaikan setelah memberikan sambutan Peringatan Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan Jakarta pada Rabu (5/2), malam.
"Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat, tidak ada kepentingan lain. Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," kata Prabowo kepada wartawan, sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden.