Profil Brian Yuliarto, Ilmuwan ITB yang Dilantik Menjadi Mendikti Baru

Ringkasan
- Presiden Prabowo Subianto melantik Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek, menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.
- Brian Yuliarto merupakan Guru Besar ITB dengan keahlian Teknologi Nano dan Kuantum, dan pernah menjabat sebagai Wakil Rektor ITB Bidang Riset dan Inovasi.
- Brian Yuliarto memiliki berbagai catatan prestasi, di antaranya Habibie Prize 2024, Top 1 Indonesia Researcher Nanoscience & Nanotechnology 2023, serta Peneliti Terbaik ITB 2021.

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro, pada Rabu (19/2).
Brian Yuliarto saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Bidang Riset dan Inovasi. Ia juga merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB dengan keahlian Teknologi Nano dan Kuantum.
Melansir laman ITB, iBrian menamatkan studi S1 jurusan Teknik Fisika ITB pada 1999, kemudian menempuh S2 dan S3 di Jurusan Quantum Engineering and System Science Department, University of Tokyo pada 2005.
Brian juga pernah menjabat sebagai Dekan FTI ITB (2020–2024), kemudian Visiting Professor Tsukuba University (2021–sekarang), Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019–2020), Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016–2020), Ketua KK AFM FTI ITB (2018–2020), serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010–2016)
Pada 2024, Brian merupakan salah satu bakal calon rektor ITB. Meski demikian, Sidang Majelis Wali Amanat ITB menetapkan Prof. Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor ITB 2025-2030.
Ia juga memiliki sejumlah catatan pretasi, yakni penerima Habibie Prize 2024; World’s Top 2% Scientist pada tahun 2024; Top 1 Indonesia Researcher Nanoscience & Nanotechnology 2023; Peneliti Terbaik ITB 2021; Dosen Berprestasi bidang Saintek ITB 2017; 326 publikasi Scopus, 5506 sitasi, dan H index 43; 410 publikasi Google Scholar, sitasi 6600, H index 43.
Brian juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penyusun KEK JIIPE dan KEK Patimban, Anggota Komite Perencana BAPPEDA Jawa Barat 2012–2016, serta memegang lebih dari 20 konsultasi dan layanan kepakaran.