Wamendikti Minta Kampus Giat Kolaborasi, Singgung Kerja Sama UTM dan Australia
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, mengatakan, kolaborasi menjadi hal penting bagi kampus untuk mencari solusi dan manfaat bagi masyarakat.
Hal ini ia sampaikan saat mengunjungi lokasi proyek penelitian "Harvesting Hope" di Desa Lumbung, Pamekasan, Madura, pada Selasa (25/5). “Sehebat apa pun sebuah kampus, jika tidak pernah berkolaborasi, maka tidak akan menjadi baik,” kata Fauzan dalam siaran pers.
Ia mengatakan, ukuran keberhasilan kampus saat ini adalah sejauh mana ia dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
“Sebagus apapun kampus, kalau tidak pernah berkolaborasi adalah seberapa besar kampus itu dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," ujar Fauzan.
Fauzan menyoroti penelitian "Harvesting Hope" atau “Menuai Harapan” yang merupakan proyek kolaboratif melibatkan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bersama Newcastle University, RMIT University, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dengan dukungan dari Kemitraan Pengetahuan (KONEKSI).
Proyek ini lahir untuk mengatasi tantangan yang dihadapi petani garam, seperti perubahan iklim, fluktuasi harga, dan minimnya akses teknologi. Tujuan utama proyek ini adalah untuk membuka potensi ekonomi berkelanjutan di wilayah pesisir Jawa Timur, terutama Madura, yang selama ini terhambat oleh berbagai tantangan seperti masalah produksi dan kurangnya akses teknologi.
Proyek "Menuai Harapan" menjawab tantangan ini dengan inovasi yang menggabungkan budidaya rumput laut dan produksi garam berbasis tenaga surya. Hasilnya adalah produksi rumput laut bernilai tinggi, energi terbarukan yang bersih, air berkualitas, dan garam yang lebih baik.
Bukan hanya Pamekasan yang akan mendapatkan manfaat dari inovasi ini. Prof. Wahyudi Agustiono dari UTM, ketua peneliti proyek, mengatakan potensi solusi global dari teknologi ini sangat besar.
Ini karena proyek ini bisa menawarkan pendekatan komprehensif di tengah tantangan perubahan iklim, kelangaan air bersih, dan kebutuhan energi wilayah pesisir.
“Kami berusaha memastikan bahwa setiap aspek proyek memberikan manfaat optimal, tidak hanya bagi petani garam tetapi juga bagi seluruh masyarakat sekitar,” jelasnya
Proyek "Menuai Harapan" adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara Indonesia dan Australia dapat mengatasi tantangan bersama sambil mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan menciptakan mata pencaharian berkelanjutan dan mendorong inovasi, inisiatif ini menunjukkan pentingnya kemitraan dan potensi untuk diadaptasi di wilayah dan sektor lain di Indonesia.
Kunjungan Wakil Menteri ini diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan bagi para peneliti dan masyarakat untuk terus mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi bangsa.
