Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Apakah Akan Ada Perbedaan Awal Puasa Ramadan?

Ade Rosman
28 Februari 2025, 10:32
Petugas mengamati posisi hilal menggunakan teleskop di Rooftop Mall GTC Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/6/2024).
ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU
Petugas mengamati posisi hilal menggunakan teleskop di Rooftop Mall GTC Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/6/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah akan menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadan 2025 pada Jumat (28/2) sore. Menteri Agama Nasaruddin Umar akan memimpin sidang isbat di Auditorium Haji Mohammad Rasjidi Kantor Kementerian Agama, Thamrin, Jakarta Pusat.

Pemantauan hilal untuk menetapkan awal Ramadan akan dilakukan pada 125 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kementerian Agama Republik Indonesia akan menggelar pemantauan hilal yang bertujuan untuk menandai awal bulan ramadan. Pemantauan hilal akan dilakukan di 125 titik yang tersebar di seluruh Indonesia," bunyi informasi yang disampaikan Kemenag melalui Instagram resminya, dikutip Jumat (28/2).

Terdapat tiga rangkaian dalam proses sidang isbat:

  • Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.
  • Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.
  • Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

Berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada hari ini, Jumat (28/2) sekitar pukul 07.44 WIB. Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91' hingga 4° 40,96', dengan sudut elongasi antara 4° 47,03' hingga 6° 24,14'.

Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat mengatakan, dengan kriteria ini secara astronomi ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat.

Nantinya, data hisab tersebut akan dikonfirmasi melalui lemantauan hilal. Menteri Agama Nasaruddin Umar akan memaparkan hasil hisan dan rukyat nantinya.

Apakah akan ada perbedaan awal puasa Ramadan 2025?

Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal atau 1 Ramadhan 1446 Hijriah/2024 Masehi jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid.

"Di wilayah Indonesia, 1 Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada hari Sabtu Pahing, 1 Maret 2025 Masehi," ujar Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti dalam konferensi pers yang diikuti di Jakarta, Rabu (12/2) dikutip dari Antara.

Berdasarkan perhitungan PP Muhammadiyah, pada hari Jumat, 29 Syakban 1446 H, bertepatan dengan 28 Februari 2025, ijtimak menjelang Ramadhan 1446 H terjadi pada pukul 07:46:49 WIB.

Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta (¢ = -07° 48' LS dan l= 110° 21' BT ) = +4° 11' 8'', sehingga hilal sudah wujud.

Kemudian, 1 Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025, jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025 Masehi.

Berdasarkan hasil hisab, pada hari Sabtu Kliwon 29 Ramadhan 1446 Hijriah, bertepatan dengan 29 Maret 2025, ijtimak jelang Syawal 1446 Hijriah terjadi pada pukul 17:59:51 WIB, tinggi bulan pada saat matahari terbenam untuk Yogyakarta -1° 59' 4", hilal belum wujud.

Pada saat matahari terbenam, Sabtu, 29 Maret 2025, di seluruh wilayah Indonesia, bulan berada di bawah ufuk (hilal belum wujud).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...