Penentuan 1 Ramadan Makan Waktu Panjang, Hilal di Aceh Jadi Kunci

Ade Rosman
28 Februari 2025, 21:17
ramadan, puasa, hilal
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Pengamat mengamati hilal menggunakan teleskop di menara gedung Fakultas Kedokteran Kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA) Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini didapat melalui sidang isbat yang digelar di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, pada Jumat (28/2). 

Menteri Agama Nasaruddin Umar memimpin sidang yang turut dihadiri oleh para duta besar negara sahabat serta perwakilan ormas Islam tersebut.  Pengumuman hasil sidang isbat berlangsung lebih lama dari tahun-tahun sebelumnya karena menunggu hilal terlihat di Aceh. 

Pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah menyampaikan hasil Sidang Isbat pada pukul 19.00 WIB. Namun, kali ini sidang berlangsung lebih panjang sehingga konferensi pers penetapan awal Ramadan dilakukan pukul 19.40 WIB.

"Agak sedikit mundur menyampaikan penyampaian ini, karena kami harus menunggu wilayah yang paling barat di Aceh," kata Nasaruddin Umar dalam konferensi pers. 

Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama menyebutkan, hari ini, tinggi hilal di Indonesia antara 3° 05‘ 55“ atau 3,10 derajat hingga 4° 40‘ 96“ atau 4,68 derajat. Adapun, sudut elonasinya berada pada rentang 4° 47‘ 02“ atau 4,78 derajat hingga 6° 24‘ 14“ atau 6,40 derajat.

Ini berarti tinggi hilal hari ini sesuai dengan kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yakni tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Nasaruddin mengatakan, dari hasil pemantauan di wilayah barat laut Aceh, tinggi hilal sudah sesuai dengan ketentuan. Makanya, Indonesia akan memulai puasa besok, berbeda dengan Brunei dan Singapura yang baru masuk 1 Ramadan pada Minggu (2/3) karena hilal sudah terlihat.

Adapun, sidang isbat dilaksanakan dalam tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1446 H oleh Tim Hisab dan Rukyat Kemenag. 

 Kedua, penetapan awal Ramadan berdasarkan hasil rukyatulhilal di ratusan titik di Indonesia. Dari hasil pengamatan lalu dibawa ke dalam forum untuk mencapai kesepakatan. Setelah mencapai kesepakatan, tahapan terakhir yakni konferensi pers penetapan awal Ramadan 1446 H.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan